Ekhem!! Selamat membaca :)
Ayo terus semangat ya, semangat buat jalani hidup juga semangat buat baca cerita ini :)
Jejaknya jangan lupa yaaa :)
Kalau ada typo, kasih tau aja :)
Hujan turun deras malam ini. Sejak tadi sore sampai jam delapan malam hujan masih mengguyur isi bumi.
Lampu yang terus menyala di pinggir jalan, pepohonan yang basah, dan dedaunan yang sesekali berjatuhan lalu terbang terkena hembusan angin menjadi pemandangan malam yang dari tadi Anne tatap melalui jendela kamarnya di lantai dua.
Matanya sembab, air matanya pun seolah sudah kering karena akhir-akhir ini dirinya sering menangis.
Alterio. Pemilik nama itu yang menjadi alasan mata Anne bengkak seperti sekarang.
"Lagi ngapain?" Anne bergumam, seperti sudah jadi hobinya juga. Bersuara sendiri dengan nada lirih. "Kamu pasti bakal ketawa deh kalau tau aku terus nangisin kamu kayak gini. Aku bisa lihat muka songong dan sok kegantengan kamu, Al."
Kedua mata Anne kini menatap kalung yang dari tadi dia genggam. Sudut bibirnya terangkat. Kalung indah ini pemberian Al waktu itu, sebelum hal buruk terjadi.
Dengan senang hati Anne ingin membawa kita semua ke waktu itu, Anne sendiri pun rindu dengan Al. Jadi sepertinya tidak salah jika harus mengingat kejadiannya lagi.
Flashback On.
Sebenarnya di malam Jumat saat hari H balapan Al dan Tian akan berlangsung, Al lebih dulu datang ke rumah Anne tanpa aba-aba. Cowok itu hanya berdiri di depan gerbang rumah Anne, padahal Anne sudah menyuruhnya masuk tapi cowok itu malah terus menolak.
"Lo mau kemana? Pakaiannya hitam-hitam gini. Serem." Anne mencoba meledeknya. "Tau kok lo suka warna hitam, tapi apa iya harus diperjelas kayak gini?"
"Aneh ya emang?" tanya Al saat itu sambil memperhatikan penampilannya sendiri.
Jaket hitam, helm hitam, motor hitam, celana jeans hitam dan ada robek-robek di lutut. Al memakainya di malam yang gelap seperti ini. Tentu Anne sedikit tak nyaman melihatnya.
"Pikir sendiri aja tolong. Ditambah malam ini juga udah gelap. Lo jadi gak kelihatan tau."
Tapi Al malah tertawa, dia mengacak-acak rambut Anne sampai gadis itu marah dan memukul Al beberapa kali.
"Rese, ih! Rambut gue jadi berantakan gini, baru aja keramas."
Gemas sekali. Jadi Al merapikan rambut Anne. Padahal Al sendiri yang membuatnya jadi berantakan dan Al sendiri yang merapikannya. Dan entah kenapa perasaan Anne berubah tak enak saat itu, ketika Al dengan lembut menyentuh rambut Anne dan merapikannya dengan telaten. Ditambah senyuman cowok itu tak kunjung sirna.
"Lo lagi gak kesambet kan? Jangan nakutin gue deh."
"Anne?"
Dan saat itu Anne tak menyadari kalau suara Al terdengar berbeda dari biasanya. Seperti ada nada cemas saat Al memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANNE ✓
Teen FictionBuat apa ngehindar kalau akhirnya takdir kita emang harus sama sama. 🐰 [ COMPLETED ] • START: 21 Januari 2021 • FINISH: 28 Oktober 2021 Love, ㅤ©Herlinawa ❣️ #WOROWORO [ Cerita ini tak sesimple yang kalian pikirkan. Selamat membaca, mari berpetualan...