🐰 SPESIAL PART: ALTERIO 🐰

688 27 5
                                    

Yap Yap Yap, ini part penutup buat lapak ini :)
Semangat hayuk, jangan lupa jejaknya ya :)
Kalau ada typo, kasih tau aja :)

Yap Yap Yap, ini part penutup buat lapak ini :)Semangat hayuk, jangan lupa jejaknya ya :)Kalau ada typo, kasih tau aja :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sehari setelah Romi sadar, Anne kembali ditelepon dan diberi kabar. Sekarang, malam ini, Anne baru sampai di rumah sakit.

Langkah kaki terdengar memekak di sepanjang lorong rumah sakit. Air mata Anne belum juga berhenti turun sejak mendapat telepon dari Hydra sampai sekarang dia berlarian di sepanjang lorong, di belakangnya ada Nuka yang ingin selalu memastikan keadaan adiknya. Nuka sempat kaget pas Anne keluar kamar dengan penuh air mata, semakin dibuat kaget pas Anne memberitahukan kabar dari Hydra. Jadi Nuka menemani Anne ke rumah sakit.

Sekarang Anne sudah berdiri di depan ruangan rawat inap, ruangan baru, bukan di ICU lagi. Tangannya gemetar saat memegang kenop pintu. Jantungnya berdetak kencang bahkan tubuhnya ikut bergetar.

"Yakin mau masuk?" Nuka yang rupanya sudah berdiri di samping Anne tampak khawatir, dia mengelus pundak Anne yang naik turun.

Anne mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari abangnya, lalu menarik nafas panjang dan dalam satu gerakan pintu itu sudah terbuka, membuat semua orang di dalam sana menatapnya.

"Anne?"

Suara itu ... Anne merindukannya.

Cepat-cepat Anne berlari menuju ranjang yang di kelilingi HAGIA di sana. Air matanya semakin jatuh saat meraih tangan orang itu.

"Kamu ... bangun."

Benar, Alterio sudah terbangun dari komanya. Meski masih ada bekas luka yang terlihat di wajah dan badan cowok itu, Anne masih merasa bersyukur bisa mendengar suara cowok itu lagi bahkan bisa menatap mata hazel milik Al yang sangat Anne sukai.

"Aku kangen." Dan Anne tak bisa menahan rasa bahagianya.

Al tersenyum kecil. Dia tak kalah senang bisa melihat Anne lagi, bisa merasakan sentuhan lembut di tangannya lagi saat Anne mengusapnya. Semakin membuat Al bahagia ketika bisa melihat kedua mata Anne yang berbinar ke arahnya. Terpancar penuh cinta tulus dari hati gadis itu. Al jadi terharu.

Bahkan HAGIA yang melihatnya pun tersenyum haru, meski Gamma gregetan sekali ingin meledek Al yang tersenyum malu-malu saat Anne mengusap rambutnya seperti anak kecil.

"Kalau ada momen uwuw gini berasa banget gue jomblonya." Izar berbisik, tampak sebal meski sebenarnya dia bahagia luar biasa.

"Iya lah, kan lo gak ada gandengan. Makanya ngerasa jomblo ngenes tiap lihat momen uwuw kayak gini." Gamma pun akhirnya malah meledek Izar, lalu menggerakkan telapak tangannya di depan temannya itu. "Nih tangan gue nganggur. Gak mau gandeng gue aja?"

"Dih, goblok. Gue masih waras." Mendadak Izar mendorong wajah Gamma menjauh. Dia geli.

"Kayaknya kita keluar dulu deh. Kasih ruang buat pasangan baru."

ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang