2. ALANNE 🐰

1.2K 43 0
                                    

Makasih buat yang mampir.
Jangan lupa tinggalin jejak yaa ><

Note: Buat visual tokoh di cerita ini versiku dan versi kalian yang baca pasti ada yang beda, jadi ... kalian bebas mau bayangin siapa aja tanpa harus berpatokan sama visual yang aku pilih kalau sekiranya gak cocok buat kalian. Imajinasi itu kan luaaasss :)

 Imajinasi itu kan luaaasss :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pukul 09.50 pagi.

Seharusnya di jam ini seluruh murid SMA Arival istirahat karena bel sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Jika biasanya kantin akan sesak tapi tidak untuk kali ini. Suasana istirahat hari ini sungguh berbeda dari hari-hari sebelumnya.

Karena hari ini kebanyakan para siswi memilih untuk berdiri di sekitar lapangan utama, hanya demi bisa melihat lima cowok yang sedang menjalani masa hukuman. Mungkin untuk menghilangkan haus akan wajah tampan mereka yang sudah satu minggu tidak hadir di sekolah karena kena skorsing.

Sejak mereka berlima menemui guru perempuan tadi pagi, mereka akhirnya diberi hukuman, yaitu hormat pada bendera merah putih hingga jam istirahat berakhir. Memang hukuman kecil bagi mereka yang biasa menerima hukuman lebih berat, namun sepertinya guru itu pun sudah kehabisan akal, kebetulan juga ini hari Senin dan kelima cowok itu tidak mengikuti upacara bendera tadi pagi, jadilah hukuman mereka seperti sekarang.

"Gue haus, harusnya tadi tuh kita ke kantin dulu," ujar cowok yang memakai hoodie kuning untuk menutupi seragam putihnya yang tanpa jas almamater sekolah, "Al, manfaatin tuh ciwi-ciwi lo di pinggir lapangan. Tenggorokan gue sakit."

Al yang namanya disebut pun lantas menoleh ke pinggir lapangan, dimana banyak para cewek yang berdiri dengan memegang botol minum, beberapa makanan ringan hingga handuk kecil. Mereka semua itu para fans dari HAGIA, terdengar konyol memang tapi seperti itulah kenyataannya.

"OMG! Alterio lihat ke sini, dong! Gue udah cantik, kan?"

"Eh ... eh ... bukan cuma Al bahkan Hydra, Gamma, Izar sama Antares juga!"

"Kaki gue lemes gitu seketika, ambyar gue ditatap kayak gitu!"

"Ganteng banget sialan. Cekek aku ceffat!!"

Alterio atau biasa dipanggil Al itu tersenyum miring, lalu dengan mengibaskan jaket hitam yang dipakainya maka Alterio pun mulai melancarkan jurusnya.

"Aduh! Haus banget gue. Butuh minum, nih!" serunya dengan disengaja, sambil sesekali melirik ke arah cewek-cewek yang mulai berteriak di pinggir lapangan sana. "Yang cantik bagi dong minumnya!"

Dan tak perlu menunggu waktu lama, para cewek itu pun berbondong-bondong menghampiri Al. Dari memberikan botol minum, makanan ringan hingga handuk. Sedangkan keempat temannya yang lain malah tertawa geli.

"Dasar buaya tua, pinter banget ngerdusnya." Cowok yang berdiri paling ujung kiri mendengus geli ke arah Al yang berdiri di sampingnya. Cowok ini tak memakai jaket atau hoodie, membiarkan seragam putihnya terlihat jelas tanpa jas almamater dan tanpa dasi sekolah. Tak kenal takut memang.

ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang