38. ALANNE 🐰

306 23 2
                                    

‼️ PERINGATAN: Di sini bakal ada adegan yang 'dark' dan sadis. Tidak untuk ditiru ‼️

Siapin jantung, hati dan perasaan kalian ya....
Jangan lupa jejaknya....
Kalau ada typo, kasih tau aja....

Kalau ada typo, kasih tau aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Malam Jumat jam sebelas malam.

Balapan motor antara Al dan Tian akan segera berlangsung. Terang-terangan Nita datang untuk mendukung Tian, sedangkan di tim Al sudah ada Hydra, Gamma dan Izar bahkan ada Ares juga yang akhirnya ikut datang karena merasa tidak nyaman malam ini, hatinya gelisah.

Cuma ada mereka bertujuh di jalanan yang sudah gelap dan sangat sepi ini. Karena jadwal juga di luar biasanya, anak geng lain juga tak ada yang berkumpul di sini. Sudah dua tahun sejak kejadian Reza dan Leo balapan di sini, trek ini tak pernah dipakai lagi oleh mereka sampai tiba di malam Jumat ini.

Gamma yang membawa bendera kali ini, meski sungkan tapi karena Al memaksa dia tak bisa melawan.

"Al?" Izar memanggil sahabatnya itu yang sudah siap di atas motor hitamnya. Suara Izar sangat pelan.

Tapi seolah insting Al malam ini kuat, dia menoleh ke arah Izar lalu memberikan ibu jarinya di udara. Al mencoba meyakinkan, kalau dirinya tidak apa-apa dan teman-temannya tidak usah merasa khawatir lagi.

"Kita doain yang baik-baik buat Al." Ares yang berkata meski sebenarnya dia sama khawatir.

Bendera sudah diangkat oleh Gamma. Suara deru mesin motor keduanya mulai terdengar saling bersahutan, semakin keras dan membuat telinga terasa berdengung. Aura balapan malam ini pun terasa berbeda dari yang biasanya, apalagi langit seolah lebih gelap, tak ada bintang atau bulan yang terlihat, menambah hawa tak enak yang sangat terasa.

"ONE! TWO!! THREE!!! GO!!!!" Lalu saat bendera diturunkan, kedua motor itu langsung melesat jauh meninggalkan garis start dengan harap-harap cemas.

Mengingat pertandingan kali ini cuma dua putaran, teman-teman Al berharap ini akan cepat selesai. Tak peduli Al menang atau kalah yang penting Al harus datang ke garis finish dalam keadaan baik-baik saja sama seperti Al mengawali balapan tak ada lecet sedikitpun.

Hydra, Gamma, Izar dan Ares juga tak diam saja, mereka terus waspada dan mengamati setiap pergerakan Nita yang terus menanti kehadiran Tian. Mana tahu kan Nita akan melakukan sesuatu yang bisa saja berbahaya.

Karena merasa terus ditatap, Nita melirik cukup sinis. Senyuman miringnya terlihat menyebalkan.

"Kenapa? Takut?" Nita bersuara begitu culas.

"Hidih! Satu cewek cabe itu minta gue gapruk!"

Gamma hampir saja maju untuk mencakar wajah gadis itu, tapi Izar lebih dulu mencegahnya.

ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang