40. ALANNE 🐰

331 22 0
                                    

Setelah yang berat-berat, kita mulai mereda ya :)
Semangat ayo semangat hehehe :)
Jejaknya inget ya dan kalau ada typo kasih tau aja :)

Setelah yang berat-berat, kita mulai mereda ya :)Semangat ayo semangat hehehe :)Jejaknya inget ya dan kalau ada typo kasih tau aja :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pada akhirnya semua kejahatan akan kalah, iya kan?
Pengorbanan Al tidak menjadi sia-sia.

Setelah ditangkapnya Tian, Sandi dan Nita karena pembunuhan berencana ditambah kedok Tian yang terbongkar dua tahun lalu membantu Leo, membuatnya harus merasakan dinginnya hidup di balik jeruji besi.

Tak hanya itu, rupanya kejahatan Tian yang membuat papa Al celaka pun terbongkar karena bukti yang sudah dicari oleh Al bersama HAGIA, ditambah fakta bahwa papa Tian selama ini hidup memakai uang hasil korupsi, bukti yang Al dapatkan pun membuat papa Tian harus ikut mendekam di penjara. Karena papa Tian memiliki reputasi, berita ini jadi cukup menyebar luas dan ditayangkan di berbagai stasiun televisi, koran juga majalah.

Sedangkan mama Al yang merasa keluarganya lagi-lagi hancur akhirnya depresi setelah penangkapan suami yang menikah siri dengannya, dan satu minggu setelahnya mama Al dikabarkan mulai hilang akal sampai harus dibawa ke rumah sakit jiwa. Memilukan.

Ini semua karena Al, sekali pukul kena semuanya. Alterio, dia berhasil memainkan rencananya.

"Ayah gak tau kenapa Tian sejahat itu. Ayah pikir teman Abang sangat baik, dia ramah juga." Ayah Nuka dan Anne geleng-geleng kepala melihat berita di televisi itu, meski sudah dua minggu berlalu tapi berita itu masih saja ramai dibicarakan. "Untung kejahatannya cepet kebongkar. Bahaya kalau orang kayak dia terus keluyuran."

Nuka yang duduk di samping ayahnya pun masih tak percaya kalau bisa punya teman sebejat itu. Apalagi dia sempat membiarkannya dekat dengan Anne.

"Semua ini bener-bener sepadan sama apa yang harus Al bayar. Dia berani korbanin nyawanya buat bongkar semua ini." Nuka menghela nafas, dia melirik Anne yang ada di ruang tengah sendirian. "Ayah, Abang mau nemenin Anne ya?"

Ayah mengangguk. Keluarga Anne juga tahu tentang pengorbanan Al karena Anne dan Nuka yang bercerita tentunya, mereka benar-benar terpukul atas apa yang menimpa Al, mengetahui keluarga Al sehancur itu sudah membuat mereka sedih ditambah Al yang masih remaja harus mengalami semua rasa sakit ini. Itu pasti sulit. Ah, Ayah dan Bunda Anne pun sepertinya rindu dengan Al.

"Woy! Ngelamun aja."

Tubuh Anne sedikit tersentak, dia kaget karena suara Nuka yang keras juga kedatangannya yang tiba-tiba. Untung Anne tidak jantungan.

"Apa sih?" Anne bersungut, dia lagi menggambar.

"Buset galak bener." Tawa Nuka terdengar, dia duduk di samping Anne sambil mengintip apa yang sedang Anne gambar. "Apaan itu?"

"ALANNE."

"Ha?" Kening Nuka berkerut mendengar jawaban dari adiknya. "Ini kayak batu, ini sungai, terus gunung, sawah, matahari, pemandangan kan ini? Kayak bocah TK lo."

ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang