Terus semangat ya kita semua, semoga hal baik akan datang ke kita, hehehe... :) Aku lagi overthinking :" Btw... Selamat membaca, jangan lupa jejaknya ya :) Kalau ada typo kasih tau aja
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Al dimana?"
Kehadiran Anne dan Nuka di arena balap tentu di luar dugaan HAGIA.
"Kak Hydra jawab, Kak Al dimana?"
"Anne, tenang dulu. Al masih balapan, ini putaran terakhir dan bentar lagi bakal selesai." Gamma yang menjawab, dia menjauhkan Anne yang terus saja meminta jawaban dari Hydra yang terus terdiam.
"Dia gak bakal kenapa-kenapa kan, Kak?"
"Doain aja." Ares yang berkata saat tak ada yang mampu memberi jawaban.
Anne tidak tenang menunggu Al, dia terus saja mondar-mandir. Dia menatap Nita di seberang sana yang juga menunggu kehadiran Tian tentunya. Tapi tak ada ekspresi apapun kecuali senyum miring yang selalu Nita perlihatkan.
Anne sudah tak tahan lagi. Dia bergegas mendekati Nita, Nuka yang panik bergegas mengikuti adiknya di belakang.
"Anne, lo mau ngapain?" Nuka takut dengan tindakan Anne ini, sepertinya Anne marah dan jarang sekali sebenarnya Anne mengutarakan amarahnya. Itu sebabnya Nuka panik.
"Kak Nita!"
Merasa dipanggil, Nita menoleh dengan sungkan. "Apaan lo?"
"Maksud Kak Nita apa lakuin semua ini? Kak Nita sama Kak Tian kerja sama kan buat Kak Al celaka? Kenapa? Apa salah Kak Al? Kenapa kalian berniat jahat ke dia?!"
Tanpa disadari suara Anne meninggi, mengejutkan mereka yang ada di sana terlebih Nita.
"Lo beraniㅡ"
"Kak Al laporin Leo karena Leo emang salah! Kenapa gara-gara itu kalian ingin balas dendam ke Kak Al?! Dia gak salah apa-apa! Dia cuma kasih kebenaran ke polisi! Kenapa dia yang harus terima ganjarannya?!"
Anne terus melampiaskan emosi yang sudah dia tahan selama ini, semakin kesal setiap kali Anne mengingat bagaimana Al yang menangis, depresi, dan pasrah di depannya waktu itu. Sejahat itu mereka melukai Al.
"Apa Kak Nita gak tau?! Karena ulah kalian, Kak Al hampir celaka! Dia sampai nekat coba bunuh diri! Dia kehilangan kasih sayang orang tuanya! Dia kehilangan kebahagiannya! Dia jadi cowok brengsek yang suka sakitin hati wanita! Itu semua karena Kak Tian dan Kak Nita!"
"Anne, berhenti. Udah."
"Gak, Bang. Lepasin! Anne udah gak tahan lagi. Anne yang lihat sendiri Kak Al nangis di depan Anne, Kak Al serapuh itu dan sekacau itu di depan Anne!" Bersamaan air matanya yang mengalir, kedua mata Anne terus menatap tajam ke arah Nita yang masih terdiam. "Anne yang denger sendiri suara kesakitan Kak Al, penderitaan Kak Al. Anne dengar itu dan Anne sakit, Bang! Ini gara-gara ulah mereka!"
