Terima kasih udah buka part ini :) Terima kasih juga buat jejaknya :) Kalau ada typo, kasih tau ke aku yaa :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅤ ㅤ
Pagi ini di gudang tanpa pintu tempat HAGIA berkumpul cuma ada empat orang. Ares masih belum bisa ikut.
Mereka sedang bolos pelajaran sejak jam pertama dan ini sudah masuk jam ketiga. Tapi mereka lebih nyaman di markas sendiri sekalian santai-santai.
"Gue udah muak. Gue bakal kelarin ini sekarang." Al yang lagi duduk di lantai tampak serius dengan ucapannya.
"Lo udah dapet semua buktinya?" Hydra yang bertanya.
"Udah. Tinggal kasih tau ke publik semua bakal ketahuan." Al menghela nafas, menatap teman-temannya. "Ini juga berkat kalian yang bantu gue cari semua bukti. Ares juga ikut andil."
"Santai aja. Gue dukung lo, selalu." Gamma tersenyum setelah mengunyah keripik. "Jadi mau mulai kapan?"
Saat sudah berdiri, Al menatap ke depan, senyum miringnya terlihat. "Kalau bisa sekarang kenapa nanti."
"Lo mau bolos sekolah?" Izar yang masih sibuk mengupas kulit kuaci pun ikut penasaran. "Lo serius? Motor lo di depan, ada satpam kan?"
Al tertawa. "Lo lupa kita punya Hydra? Anak pemilik sekolah? Guru aja takut ke dia apalagi satpam."
Hydra ikut menyusul berdiri, lalu bergegas keluar gudang. "Buruan, Al. Mumpung masih pagi, semangat lo masih ada kan?"
"Masih lah." Al juga mulai keluar gudang disusul Gamma dan Izar.
"Lo gak mau ngajak kita gitu? Bosen nih gue."
"Kalau yang ini gue sendirian aja, Gam."
"Oke lah. Semoga lo beruntung."
Dan seperti dugaannya, Hydra berhasil membuat satpam itu ketakutan sehingga membiarkan Al lolos begitu saja dan bisa keluar dari sekolah dengan mudah sambil mengendarai motor hitam kesayangannya. Selama Al menjalankan tugas, ketiga temannya di markas selalu berdoa semoga masalah Al bisa kelar secepatnya.
🐰
Saat ini Al sudah berada di parkiran kampus. Tentu dirinya menarik perhatian beberapa mahasiswa karena penampilannya yang masih memakai seragam SMA, tapi tak sedikit mahasiswi yang tertarik dengan pesona Al. Memang Alterio kuat sekali auranya.
Al mengabaikan semua tatapan ingin tahu orang-orang, dirinya lebih fokus menatap seseorang yang sedang berjalan ke arahnya.
"Ada apa lo dadakan gini mau ketemu gue? Lo gak bolos kan?"
Al turun dari motornya, menerima jabat tangan dari lawan bicaranya.
"Urusan penting nih, Bang. Jujur aja sih gue bolos tapi tenang, ini cuma sebentar kok, Bang Nuka."
