7. ALANNE 🐰

660 34 0
                                    

Siap baca?
Tapi sebelum itu, mari tinggalin jejak dulu, entah itu komen atau vote yaa sis (~ ̄³ ̄)~
Boleh kasih tau juga kalo ada typo, gumawo...

Siap baca? Tapi sebelum itu, mari tinggalin jejak dulu, entah itu komen atau vote yaa sis (~ ̄³ ̄)~ Boleh kasih tau juga kalo ada typo, gumawo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja di foto itu orangnya berlima yaa, maksa nih :")))


Hari baru.
Pagi ini tampak lebih menyenangkan dari kemarin. Sinar matahari terasa hangat meski semilir angin dingin ikut menerpa kulit. Udara untuk dihirup pun tidak membuat sesak paru-paru, justru menyegarkan pikiran. Ditambah nasi uduk hangat dan teh manis masih mengepulkan asap semakin menambah nikmat HAGIA menetap di markasnyaㅡgudang sekolah tanpa pintu.

"Eh, Al, gue denger kelas kita tuh bakal ada ulangan dadakan hari ini, mana pelajaran Bahasa Inggris. Nanti gue nyontek ya, lo kan tau gue gak bisa bahasa enggres." Gamma mengambil kerupuk sambil melihat Al.

Al baru menyuap satu sendok nasi uduk, sambil mengunyah dia berujar, "Lo pikir gue bisa? Lah tenang aja kalau soal essay jawab aja yes no yes no, kalau pilgan kayak biasa aja, silang indah. Simple kok."

"Anjir, jangan makan kalau lagi ngomong." Izar mengeplak tangan Al di sampingnya. Kesal dia tuh karena nasi yang dimakan Al keluar dari mulutnya, jorok.

Gamma garuk-garuk kepala mendengar omongan Izar. "Kebalik gak sih, Zar? Jangan ngomong kalau lagi makan, iya gak sih?"

"Bodo lah, sama aja intinya." Izar mengusap tangannya sendiri yang kecipratan nasi dari mulut Al tadi, mengusapnya ke jaket Al diam-diam.

"Al, cewek kemarin gimana?" Hydra yang sudah menghabiskan satu bungkus nasi uduk mulai mengambil minuman kaleng.

"Gimana? Ya gak gimana gimana. Udah kelar urusan gue. Waktu dipanggil BK gue jelasin semuanya lah, gue gak salah, buktinya gue masih berangkat sekolah, justru dua cowok anjing itu yang di-skors."

Gamma menggigit kerupuk sampai berbunyi nyaring. "Harusnya dikeluarin sih," kompornya.

"Setuju tuh." Izar menimpali, "Senakal-nakalnya kita gak akan pernah ngelakuin hal rendahan kayak gitu. Mau main kotor ya kelihatan dong, kok diem-diem, ganti aja tuh batang sama tempe."

Gamma tertawa begitu saja, sampai terpingkal-pingkal, receh emang dia. Sedangkan Izar masih asik memakan kerupuk.

Entah kenapa Ares terus menatap Al yang masih mengunyah nasi, Al tampak tenang saat makan, tidak seperti biasanya yang konsentrasinya akan terbelah ke ponsel untuk membalas pesan dari cewek-ceweknya. Ah tentu saja, Al saat ini menyandang gelar jomblo.

ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang