29. ALANNE 🐰

348 21 0
                                    

Part ini bakal cukup deep dan complicated, jadi lenturin otak dulu biar bacanya mudeng :D
Jejaknya yuk jangan lupa...
Kalau typo bertebaran kasih tau aku ya...

Kalau typo bertebaran kasih tau aku ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅤㅤ
ㅤㅤ

Sekarang Al dan Anne lagi duduk di taman rumah milik Al.

Cukup kaget pas tahu Al di rumahnya punya taman yang sebagus, seluas dan secantik ini. Bunga-bunganya ditanam dan dirawat dengan baik sampai bisa tumbuh sangat cantik dan wangi. Selain bisa menenangkan mata bagi yang melihatnya, taman milik Al ini juga bisa menenangkan hati. Seolah tempat ini benar-benar membawa kedamaian.

"Semua ini lo yang tanam? Yang rawat juga?"

Al mengangguk. "Setiap kali gue habis dari luar dan baru sampai rumah biasanya gue langsung ke sini buat nenangin diri sama pikiran. Nyaman."

Sambil merentangkan kedua tangannya, Anne menghirup nafas dalam-dalam. Aroma berbagai bunga yang menguar ke udara dan suara gemericik air mancur di tengah taman ditambah semilir angin yang membelai lembut tubuhnya, Anne tau kenyamanan apa yang Al maksud. Mungkin kalau taman di rumahnya seperti punya Al, bisa saja Anne betah berada di rumah seharian tak mau keluar.

"Iya ya, gue juga baru di sini tapi udah betah aja." Anne terkikik geli, itu membuat Al juga merasa senang karena Anne merasakan nyaman ada di rumahnya. Merasa berhasil jadi tuan rumah.

Hening sempat terjadi karena keduanya mendadak terbawa pikirannya masing-masing. Suara gemericik air mancur semakin sangat jelas terdengar, sangat merdu seperti alunan musik sederhana.

Karena tak nyaman dengan terus diam-diam begini, Anne menatap Al yang lagi melempar batu-batu kecil ke dalam kolam air mancur. Anne menggigit bibir, mendadak ragu ingin bersuara tapi Anne akan hati-hati dengan perkataannya agar tak menyinggung.

"Tapi lo gak capek ngurus taman segede ini sendiri? Rumah lo juga gede banget. Masa cuma lo yang tinggal sendirian di sini? Gak ada pembantu gitu?"

"Dulu punya cuma udah berhenti dan belum cari lagi. Mau sih sewa pembantu lagi, tapi mungkin gak sekarang. Nunggu semua keadaan baik aja."

"Maksudnya?"

Merasa tubuhnya sudah membaik, sekarang Al membaringkan tubuhnya di bangku semen pinggir air mancur, lalu menatap Anne yang duduk berseberangan dengannya, Anne masih setia menatapnya.

"Kayaknya gue cerita sekarang aja deh. Boleh?"

"Cerita apa?"

Al menatap ke langit yang tidak terik pagi ini, lalu ada burung yang tadi lewat di atas sana. "Emang lo mau denger apa aja tentang gue? Bakal gue ceritain."

"Em ... semuanya. Boleh?"

Al tersenyum kecil. "Boleh. Gue percaya sama lo."

Dan Anne tak tahu kalau menjadi orang yang dipercayai oleh seseorang bisa membuatnya seperti mendapatkan tanggung jawab besar. Al memejamkan matanya, lalu bercerita.

ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang