30. ALANNE 🐰

355 21 0
                                    

Siapin hati terus ya buat baca :)
Jangan lupa kasih jejak kalau mampir :)
Kalau ada typo kasih tau ya :)

Siapin hati terus ya buat baca :)Jangan lupa kasih jejak kalau mampir :)Kalau ada typo kasih tau ya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selama di perjalanan, Anne terus saja menekuk wajahnya karena kesal dengan sifat keras kepala milik Al.

Sudah berkali-kali Anne melarang Al untuk menyetir mobil seperti sekarang yang sedang cowok itu lakukan, karena Anne khawatir kalau mendadak Al merintih kesakitan lagi.

"Gue gak mau ya gara-gara sikap bandel lo itu nanti nih mobil kenapa-kenapa terus gue juga ikutan celaka." Dan sudah berulang kali Anne mengomel, dia benar-benar cemas.

Kan tidak lucu mereka mengalami kecelakaan karena Al yang menyetir tidak fokus, cowok itu pasti sedang menahan sakit yang belum sembuh. Bibir cowok itu juga masih pucat.

"Gue masih waras. Gue kalau mau mati ya gak bakal bawa orang apalagi bawa cewek kayak lo. Tenang aja, kita gak akan matㅡ"

"Udah, jangan ngomong gitu. Dari tadi gue udah takut, lo ngomong begitu makin buat gue gak bisa berpikir positif." Anne cepat-cepat memotong perkataan Al tadi, telinganya tidak suka Al bicara seperti itu. Malah menambah rasa khawatirnya.

Sedangkan Al hanya menyunggingkan senyum. Al paham Anne khawatir, entah khawatir pada diri sendiri atau pada Al, tapi ekspresi Anne yang terus cemberut, duduk tidak nyaman dan terus-terusan melirik Al, bisa dipastikan gadis itu tak main-main sedang merasakan cemas dan takut.

"Udah lama banget gak ada yang khawatir sama gue. Kecuali anak HAGIA tentunya." Al berkata begitu untuk sedikit menenangkan Anne, sontak menarik mata Anne untuk menatap Al lebih lama. "Jadi gini ya rasanya dikhawatirin, diurus pas sakit, diomelin karena keras kepala. Menyenangkan juga ya."

Tapi karena tak mau terbawa suasana sedih lagi, Anne memukul pelan lengan Al sebagai candaan lalu memasang wajah garang dibuat-buat.

"Oh, menyenangkan ya? Oke, kalau gitu gue bakal jadi orang yang bakal terus marah-marah ke lo, ngomel ke lo juga khawatir ke lo. Biar lo bisa rasain itu lagi dan lagi."

Jika saja Al tidak sedang menyetir dia ingin sekali memeluk Anne lagi, entah sejak kapan berada di pelukan Anne menjadi tempat favorit Al sekarang, rasanya damai dan menenangkan.

"Lo pikir dimarahin tuh enak ya?" Anne sepertinya mau curhat, dia menghela nafas. "Gue di rumah sering dimarahin Abang Nuka karena suka gak nurut habis itu gue juga sering dikerjain Abang, nyebelin tau gak sih! Mentang-mentang dia lebih tua dari gue kalau gue ngelawan gak boleh, sering tuh gue berantem sama dia."

Al merasa perjalanan kali ini tidak akan membosankan karena ada Anne yang terus bercerita tentang Nuka dan dirinya yang sering ribut di rumah, sambil menyetir Al mendengarkan juga cerita Anne. Tak perlu musik untuk menyenangkan suasana di dalam mobil, cukup suara Anne saja yang terdengar itu sudah lebih dari indah.

ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang