‼️ PERINGATAN: Di sini bakal ada adegan dewasa samar-samar, harap bijaklah ‼️
Hai, yang masih baca ( ◜‿◝ ) Biar makin jos, jangan lupa jejaknya yaaa^^ Bisa kasih tau juga kalau ada typo Maaciw :))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ
Kejadian semalam.
Ctarr!!
"You're a fucking bitch!"
Cttarr!!
"Come on, say my name."
Di detik saat ini juga ingin rasanya Anne pingsan di tempat lalu bangun nanti dia kena amnesia. Sungguh, Anne menyesal sekali. Niatnya tadi mau mencari pintu keluar, sambil mengambil jalan secara asal malah sekarang Anne terdampar di depan pintu ruangan yang sedikit terbuka. Hanya sedikit. Tapi suara dari dalam ruangan itu bisa Anne dengar sangat jelas.
Setiap lenguhan menjijikkan, suara pukulan, cambukan seolah bagai lagu horror di telinga Anne. Di tiap detik siapapun orang yang di dalam sana semakin menjadi-jadi.
Anne bisa saja langsung pergi, tapi jujur, dia sedikit penasaran. Jadi dengan keberanian nyaris tak ada Anne mengintip lewat pintu itu, sebuah kamar yang penuh barang-barang asing dan menyeramkan. Anne hanya tahu beberapa barang saja seperti cambuk, tali, borgol dan sisanya Anne tidak tahu.
Kedua mata Anne semakin membelalak ketika melihat ada dua orang yang beradu di atas ranjang yang besar itu. Anne melihat jelas seorang perempuan tanpa busana sehelai pun sedang diikat di atas ranjang dengan posisi terlentang dan kedua matanya tertutup kain, sedangkan sang pria masih memakai pakaian, kecuali bagian bawahnya hanya menyisakan celana dalam bermerek mahal.
"Mata gue!" Anne langsung menarik diri, dia merapatkan tubuh ke tembok dan mengatur nafas. Berkali-kali ia menggosok-gosokkan matanya. "Apa yang sebenarnya mereka lakuin?"
"BDSM."
Tubuh Anne terperanjat kaget, jantungnya yang masih berdentum tak karuan semakin berantakan saat mendengar suara cowok yang tiba-tiba ada di samping Anne.
"Lo nyasar jauh banget." Cowok itu kembali berkata sambil tertawa menjengkelkan.
"Gue ... gu-gue ...."
Ah sial, Anne masih belum bisa mengendalikan dirinya sendiri. Apa yang baru dia lihat tadi terlalu mengejutkannya. Untuk pertama kali, Anne melihat adegan tak pantas itu.
