DESIRE - 3

5.6K 80 3
                                    

🍃

"Jac.. kok istri kamu gak ikut?" Tanya Tante Lucy.

Akhirnya setelah semua keluarga dan tamu pulang Zea, Jacob, poppy, mommy, om Franz, tante Lucy dan om Gerry bisa sedikit santai ngumpul diruang keluarga.

"Ada kerjaan tante, gak bisa ditinggal." Jawab Jacob ramah.

"Gimana? Udah isi belum?" Timpal mommy.

"Belum mom.." Jacob bergerak tidak nyaman seraya tersenyum simpul.

"Jangan terlalu cape kalian berdua, stamina yang bagus pengaruh loh, nak." Timpal poppy sambil tersenyum penuh makna.

Dijawab tawa kecil dari Jacob.

"Terus, Zea kapan mau nambah anak? Timmy kan udah gede, Zee..."tanya tante Lucy.

"Eh.. nanti tante. Masih belum ada plan." Zea terkekeh kikuk.

Ini bukan pertama kali nya keluarga juga mommy poppy menanyakan hal itu.
Hugo juga sering membahasnya, Hanya saja mungkin Zea belum siap.

Selain Zea susah membagi kasih sayang, Zea juga masih ingin menikmati tumbuh kembang Timmy.

"Mumpung masih muda Zee.. gairah masih membara, gak ada alesan untuk nunda momongan." Ujar mommy di ikuti kekehan yang lain.

"Idih.. apa sih mom." Zea hanya bisa tertunduk malu.

Dan Zea bisa merasakan sekarang Jacob tengah menatapnya dengan tatapan tidak terbaca.

"Jacob berapa lama di Bogor? Gak main ke Jakarta?" Tanya poppy.

"Plan nya lusa ke Jakarta pop, pengen nenangin diri bentar di sini."

"Nenangin diri? Emang lagi ada masalah, nak?" Tanya mommy dengan raut wajah bingung.

"Eh bukan mom, madsudnya lagi jenuh sama rutinitas. Kalo disini kan bisa santai, tenang. Ntar kalo ke Jakarta kan gak setenang disini." Jacob menjelaskan.

"Oala.. mommy kira ada apa."

"Oia, mom.. besok Zea nemenin Jac dulu di Bogor ya. Nanti biar ke Jakarta nya bareng Jacob aja lusa." Tanya Jacob membuat Zea mengalihkan padangannya menatap Jacob dengan tatapan kaget.

"Boleh donk. Mau nostalgia ya? Mommy jadi inget dulu kalian itu lengket banget, biar kayak tom & jerry. Apa lagi Zea kalo kamu sibuk sama tugas sekolah, pasti bete-bete dirumah." Timpal mommy seraya terkekeh mengingat-ingat kejadian dulu.

"Ihh.. gak ya. Mana pernah Zea gitu. Lagian gak ahh.. besok Zea mau balik sama mommy aja, Zea udah kangen bi Inem sama Sri."

"Kamu mana inget.. tanya aja bi Inem. Apa lagi pas Jacob kuliah keluar negeri. Kamu sampe nangis berhari-hari gak mau makan." Timpal mommy yang di sertai tawa kecil dari poppy dan tante Lucy.

"Beneran mom?" Tanya Jacob tidak bisa menahan senyum geli nya.

"Iya.. ntar ya pas kamu Ketemu bi Inem. Tanya deh sama dia."

"So sweet banget sih anak manis ini.." ujar Jacob seraya mengusap puncak kepala Zea dibalas lirikan kesal Zea.

"Hoy! Apaan sihh!" Endus Zea pura-pura kesal demi mengusir rasa malunya.

"Gak peduli! Besok kamu temenin aku keliling Bogor pokoknya. Harus."Ujar Jacob seraya merangkul pundak Zea tanpa dosa.

"Gak. Lepasin ih tangannya. ntar gw aduin kak Agatha loh. Kak Agatha cemburu baru tau." Ujar Zea cemberut seraya berusaha menarik diri.

Entah mengapa jika didekat Jacob Zea merasa lebih manja.
Biasanya dia tidak begini.
Dia lebih diam, tegas dan dewasa.

"Aduin aja. Agatha tau kok kamu kesayangan aku. Gak mungkin lah cemburu. Bwee.." ejek Jacob.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang