DESIRE -10

3.3K 67 13
                                    

🌻

Zea menyentuh lengan Jacob," Gue ke toilet bentar ya." Ucap Zea di telinga Jacob.

"Aku antar." Jacob berdiri dan menarik tangan Zea.
Menggenggam nya erat.

Toilet berada diujung lorong, tepat sebelum Zea dan Jacob tiba disana.
Tanpa peringatan tangan Jacob menarik Zea, hingga mereka sekarang berhadapan dan segera bibir Jacob menabrak bibir merekah Zea.

"Fuck about family! Fuck about everything!" Umpat Jacob disela-sela lumatan nya pada bibir Zea.

Zea hanya diam membeku.

Apakah ini mimpi? Batin Zea penuh tanya.

Beberapa saat Zea yang tersadar, berusaha mendorong dada Jacob.
Tapi pria itu menahan pergelangan tangan Zea.

"Stop it, Jac." Kata Zea seperti berbisik.

Zea tidak yakin apakah dia mau Jacob menghentikan sesuatu yang sangat dia inginkan itu.
Tapi lagi Zea teringat bahwa tidak seharusnya mengkhianati cinta Hugo, apa lagi melukai buah hati nya Timmy.

"Jac! Please, stop." Suara Zea sekarang terdengar lebih keras membuat Jacob berhenti dan menatap nanar kedalam mata Zea.

Napasnya terengah. Dada nya naik turun. Jacob merapatkan dahi nya pada dahi Zea, hingga hidung mereka saling bersentuhan.

"I'm sorry, Zea..i'-..."

"Gue mau ke toilet, please?" Ucap Zea sebelum Jacob sempat menyelesaikan kalimatnya yang mungkin akan menyakiti perasaan Zea.

Zea tidak ingin Jacob minta maaf. Zea tidak ingin Jacob menyesal untuk apa yang barusan mereka alami.
Sisi egois Zea ingin melakukan itu lagi, tapi sisi lain nya sadar ada hati dan perasaan yang harus dijaga.

Jacob memundurkan langkah nya selangkah, memberi Zea ruang agar bisa melewatinya.
Sesaat setelah Zea masuk kedalam toilet.
Jacob meninju tembok yang ada didepan nya, jarinya meremas rambutnya frustasi.

Shit! Apa yang aku lakuin?!
Ujar Jacob seraya tertawa sumbang.

Jacob ingin menyesali perbuatannya, tapi rasa bersalah itu sedikit pun tidak terbit di benaknya.
Bahkan Jacob ingin menyesap bibir itu lagi, lagi dan lagi.
Dan sial nya detik ini dia bahkan sangat Ingin menikmati setiap inci tubuh Zea.

God! This is crazy!
Lagi Batin Jacob bergejolak.

Hanya beberapa saat sampai Zea keluar dari dalam toilet.
Jacob memperhatikan, akankah wanita itu kesal karena sikap nya barusan.

Tapi Jacob tidak menangkap rasa kesal pada wajah cantik Zea, hanya ada rasa bingung dan ragu juga sedikit rona.

"Kamu mau aku antar pulang?" Tanya Jacob tidak yakin.

Dia tidak ingin Zea pulang.
Dia ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama sepupunya itu.

Zea diam sesaat seraya mengigit bibir bawahnya, tanpa menatap Jacob.

"Don't bite your lips, beautiful." Jacob menarik dagu Zea.

Mata mereka beberapa saat saling mengunci.
Dengan sekali gerakan, bibir Jacob kembali melumat bibir Zea.
Kali ini lebih keras dan dalam.

Jacob menangkup wajah Zea dan mendorong nya pelan hingga kepala wanita itu bersandar pada dinding.
Tubuh Jacob merapat, hingga bagian depan tubuh mereka bersentuhan.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang