DESIRE - 4

4.8K 77 5
                                    


"Goodnight, Beautiful." Ujar Jacob sesaat sebelum masuk kedalam kamarnya yang berada tepat disamping kamar yang ditinggali Zea.

Zea hanya tersenyum simpul lalu segera memasuki kamarnya dan merebahkan tubuhnya keatas ranjang, Memandang langit-langit kamar nya dalam diam.

Zea menarik napasnya dalam-dalam. Seakan pasokan oksigen dalam paru-paru nya sudah menipis.

Jujur saja, sedari tadi Zea memang tidak bisa bernapas normal. Berduaan dengan Jacob membuat Zea tidak nyaman.

Terlebih saat Jacob menarik tangan Zea melingkari pinggang berotot Jacob saat mereka melaju dijalan raya Bogor menggunakan Vespa tadi. Hal itu membuat jantung Zea berdetak 10x lebih kencang dari biasanya.

Zea hanya berharap semua perasaan nya dulu untuk Jacob benar-benar sudah mati dan tidak berpengaruh apapun untuk dia sekarang.

Dia memiliki Hugo, pria tampan dan mapan yang sangat baik juga sangat mencintai dia, terlebih Timmy, putra semata wayang nya itu.

Dia tidak mau larut dalam perasaan masa remaja nya dan menyakiti orang-orang yang berharga didalam hidupnya sekarang.

Bunyi Detik jam mengisi kesunyian kamar, di selingin bunyi napas Zea yang masih betah menatap kosong langit kamar.

Lamunan perlahan merayap mengisi pikiran Zea.

...

"Kak Jacob mau kuliah ke Aussie?!" Tanya Zea ketika mendengar mommy dan poppy membahas tentang rencana Jacob.

"Iya. Zee.. rencana nya begitu."

"Kok kak Jacob gak kasih tau Zea?!"

"Jacob juga masih menimbang, keputusan nya belum final kok sayang."

"Tapi kalo poppy mommy udah bahas serius gini artinya kan 90% pasti jadi."

"Kalo poppy dan mommy mau nya sih si Jacob kuliah kesana. Sayang kan dia pinter, punya kesempatan gini masa gak diambil. Tapi sekarang tergantung sama Jacob."

"Kak Jacob mana?" Tanya Zea tanpa menggubris kata-kata poppy.

Zea harus memastikan bahwa kak Jacob gak berminat sama tawaran kuliah keluar Negeri itu.
Kak Jacob gak boleh pergi! Zea membatin.

"Dikamar nya. Kenapa nak?" Tanya mommy.

Zea langsung melangkahkan kakinya menuju lantai 2 rumah megah bernuasa putih tanpa berniat menjawab pertanyaan mommy.

"Kamu mau kuliah ke Aussie?!" tanya Zea langsung tanpa basa basi ketika membuka pintu kamar Jacob.

"Ehh.. Salam dulu kalo masuk, cotton candy ." Ujar Jacob tenang.

"Jawab! Kamu mau kuliah ke Aussie?!" tuntut Zea, ketakutan dan kesal sudah mengisi penuh dirinya.

Dada nya bergerak naik turun.

"Sini.. masuk dulu. Masa teriak-teriak di depan pintu."

Zea melangkahkan kaki nya cepat.

"Jawab!"

"Planning nya sih gitu." Jawab Jacob seraya menatap Zea.

Zea terperangah mendengar jawaban Jacob.
Matanya mulai berkabut air mata.

"Kok gak nanya Zea dulu setuju apa gak? Kamu emang mau ninggalin Zea sendiri?!" Oceh Zea dengan suara penuh kesedihan.

"Udah gede, gak boleh cengeng ah.." jawab Jacob seraya mengusap sebutir air mata yang berhasil jatuh di pipi putih Zea.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang