💐
"Malam pulang nya jangan kemaleman ya." Kata Jacob sebelum Zea turun dari mobil.
"Ok." Jawab Zea singkat.
Entah apa yang menganggu pikiran Zea, sejak semalam Zea kembali bersikap dingin.
Jacob pun tidak berani menanyakan hal itu, Karena dia sendiri masih gusar dengan masalah nya.
Jacob menatap punggung Zea menghilang dibalik pagar hitam tinggi, rumah yang dulu juga sering Jacob kunjungi saat duduk di bangku SMA.
Rumah orangtua Simon dan Joy.Sesaat Jacob terdiam sampai bunyi ponsel mengalihkan pandangan nya.
Agatha is calling.. pada layar.
Jacob menimbang apakah perlu mengangkat panggilan Agatha, saat dia ingin mengangkat dering panggilan itu berhenti.
Jacob menaruh ponsel nya di samping pegangan pintu mobil.
Matanya kembali menatap rumah putih bergaya minimalis itu.Hari ini Jacob tidak memiliki kegiatan apapun. Andai saja bisa, sebenarnya dia ingin menahan Zea dirumah bersamanya.
Menikmati waktu mereka berdua. Menikmati saat-saat bersama selama mungkin sebelum wanita itu kembali kepada suami nya.
Berharap, ya.. andai saja boleh, Jacob ingin sekali Zea bisa memilih dia.
Tapi entah lah, Jacob tidak berani memaksakan keinginan nya itu. Jacob tidak mau Zea terluka.
Hanya itu yang terpenting.Siapapun yang nanti nya akan di pilih wanita itu, Jacob hanya akan menerima nya asal tidak membuat wanita itu menderita.
Andai saja bisa mengulang waktu, Jacob ingin mengulang waktu dulu sesaat sebelum Jacob memberitahukan Zea tentang kekasih nya yang akhirnya membuat Zea membangun tembok tinggi diantara mereka.
🍂
15 Tahun Lalu...
"Bi.. coba cek Zea, udah bangun belum?"
"Tadi sih Bibi udah ketok-ketok bu, cuma non Zea nya gak nyahut."
"Udah jam 12 siang masa masih tidur ya bi.. ya udah coba saya liat."
Tok..tok..tok..
"Zea.." panggil mommy dari balik pintu.
"Nak.. masih tidur? Zea?"
Karena tidak mendengar jawaban dari Zea mommy membuka pintu kamar Zea, Anak itu terlihat masih tidur didalam balutan selimut Pink nya.
"Sayang.." mommy coba membelai lengan Zea.
"Nak.. bangun yuk.." lagi mommy coba membangunkan Zea.
"Ntaran aja mom.." jawab Zea lemah dengan suara parau.
"Kamu sakit, Zee?" Nada mommy berubah kuatir.
Mommy memegang kening Zea yang sudah basah oleh keringat, benar saja kening Zea terasa panas.
Mommy menarik selimut yang melilit tubuh Zea yang terlihat mengigil."Kita ke rumah sakit ya, Zee.."
"Bi Inem, pak Tikno.." teriak mommy terdengar kuatir.
"Bi Inem..." lagi teriak mommy.
Itu hal terakhir yang Zea dengar sebelum akhirnya masuk kedalam tidur yang panjang dan lelap.
Cukup lama rasa nya Zea tertidur, sampai-sampai tubuh Zea terasa sangat kaku saat dia ingin menggerakan kakinya.
Matanya terasa panas, dan tenggorokan nya kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE
Romance-4th- WARNING‼️‼️‼️ 21++ 🔥🔥🔥 Kebijakan pembaca sangat dibutuhkan. So, pilih bacaan nya sesuai umur ya..✌🏻 *** Seluruh isi dunia pun tau kalau cinta dan hasrat berada dalam satu lingkaran. Kedua nya adalah suatu hal yang tidak masuk akal. Suat...