DESIRE

DESIRE - 8

🌻

Tok..
Tok..

"Zee.. udah selesai?" Suara Jacob didepan pintu kamar Zea.

"Bentar lagi.. Wait."Jawab Zea dari dalam kamar.

"Aku tunggu dibawah ya.."

"Okey."

Sekali lagi Zea menatap dirinya dari pantulan kaca, seraya merapikan rambut coklat gelap panjang nya yang sengaja di biarkan terurai menutup punggung terbuka nya.

Malam ini Zea memutuskan menggunakan dress lama nya, dress yang Zea pakai saat dulu merayakan ulang tahun nya yang ke-21.

Dress dengan tali spaghetti berbahan satin, menggantung indah 20 cm diatas lutut Zea.

Dress itu berwarna merah dengan potongan dada yang cukup membuat payudara ranum Zea terlihat berdesakan dengan cara memukau.

Setelah yakin penampilan nya cukup pantas untuk pergi ke acara reuni akbar kakak sepupu nya itu, Zea membawa kaki nya menuruni anak tangga coklat rumah nya, menyusul Jacob yang sudah sedari tadi menunggu disana.

Suara hentakan high heels membuat Jacob menoleh, menatap kehadiran Zea.

Mata Jacob membulat melihat tampilan adik sepupunya itu didalam balutan dress merah terang dan polesan makeup yang terbilang sangat tipis tapi membuat Zea terlihat sangat luar biasa.

"Wow..." kata-kata itu sontak saja keluar dari bibir Jacob sebelum dia sempat menahan nya.

"Yuk.. udah siap?" Tanya Zea berusaha mengusir rasa malu karena tatapan kagum dari Jacob.

Disisi lain hati Zea, dia bangga bisa membuat Jacob terpesona pada penampilan nya, akhirnya Jacob menatap Zea dengan tatapan seorang pria untuk wanita.

Bukan kakak pada adik Kecil nya.
Dan di sisi lain Zea juga terkagum melihat tampilan rapi dan tampan Jacob.

Tubuh sempurna Jacob sangat indah dibalut blazer Navy dengan dalaman kemeja putih dan celana berwarna senada dengan warna blazer nya.

Jacob sangat jarang terlihat begitu rapi, kecuali saat hari pernikahan nya 3 tahun lalu.
Tapi saat itu Zea tidak berani memperhatikan tampilan tampan Jacob.
Zea hanya mengucapkan selamat pada kakaknya itu dan istrinya secara singkat, Lalu segera kembali ke kamar hotel.

Keesokan hari Setelah hari pernikahan itu, Zea dan Hugo langsung kembali terbang ke Seattle.

"Ehemm.." dehem Jacob membuyarkan lamunan Zea, membuat Zea sedikit tersentak kaget.

"Ngelamunin apa sih? Kagum ya liat aku?" Goda Jacob.

"Your wish!" Endus Zea.

Jacob terkekeh dan menarik tangan Zea meletakkan nya pada lengan nya.

"Mommy dan poppy udah pergi ya?" Tanya Zea basa basi.

Ya Tuhan, kaki Zea terasa lemes sekarang.
Sentuhan hangat tangan Jacob membuat tubuh Zea meremang.

"Udah, tadi pas kamu masih di kamar."

"Ohh.."

Mommy dan poppy malam ini berencana mau pergi nonton bioskop.
Ckck.. mommy dan poppy memang sangat gaul dan easy going, kadang membuat Zea tidak habis-habisnya menggeleng heran melihat tingkah kedua orang tua nya itu.

***

Jam sudah menyentuh pukul 8 malam saat Zea dan Jacob sudah berada di ballroom Pullman Centralpark tempat acara reuni akbar itu di adakan.