DESIRE - 11

3.3K 64 10
                                    

🌻

"Jac..." panggil Zea sarat gairah.

"Ya.. Beautiful.." jawab Jacob ditengah-tengah lidahnya yang masih menyesap manisnya bukti gairah Zea.

"Please, i want it. Now!" tuntut Zea.

Sesuatu di dalam diri Zea begitu menuntut dan bergejolak, Zea tidak mau menunda apapun yang terjadi sekarang, dia tidak ingin berubah pikiran apa lagi menyesalinya.

Jacob tersenyum mendengar permohonan Zea, Jacob membuka belt dan kancing celana nya sekaligus dengan cepat, lalu melepaskan celana dan boxer nya.

Membuat Zea membulatkan matanya, kekerasan Jacob sudah sangat siap, dan itu begitu besar berurat.
Lebih besar dari milik Hugo.

sial! Zea cepat mengenyahkan bayangan Hugo yang ada didalam pikiran nya.

Dia kembali memfokuskan pikiran nya pada pria yang ada didepan tubuh telanjang nya itu.

Jacob naik kembali keatas ranjang, membawa tubuhnya menjulang diatas tubuh Zea.
Lutut nya memisahkan paha Zea, hingga sekarang bukti gairah Jacob berada tepat didepan tengah tubuh Zea yang sudah sangat lembab dan berkedut mendamba.

Mata Jacob menatap mata Zea, mengunci nya dengan tatapan penuh makna juga gairah.

Lagi Jacob membawa bibir bengkak nya kedalam mulut Zea, Zea melingkarkan tangan nya kebelakang kepala Jacob, memperdalam ciuman mereka.

Tangan Jacob bergerak membelai setiap inci kulit panas Zea, mengitari perut ratanya beberapa saat lalu menuju kekerasan nya, mengarahkan ereksinya itu tepat dimulut Vagina Zea, dan sekali hentakan Jacob mengisi Zea dengan penuh dan dalam, membuat Zea merintih nikmat.
"Umppphh..."

"Oh...God!" desah Jacob, matanya menatap Zea lurus-lurus.

Lalu mata kelabu beriris hazelnut itu memejam sesaat, menikmati pijatan pada batang ereksinya.

"Aaghhhhh...Jac.. mpphhh.." desahan berhasil keluar dari bibir Zea dengan mata terpejam saat Jacob menghentak pinggulnya lebih dalam dan lembut ingin menikmati setiap inci keketatan itu.

"Look at me, beautiful." perintah Jacob dengan rahang mengetat membuat Zea membuka matanya menatap nanar kedalam iris hazelnut Jacob.

Segala rasa berkecambuk dalam benak Zea saat ini, rasa puas, rasa nikmat, rasa bersalah, semua. Membuat airmata terbit dipelupuk matanya.

Jacob membawa kedua kaki Zea pada dada nya, sambil terus meremas pinggul Zea, membenamkan kekerasan nya lebih dalam dan pasti, hingga ereksinya bisa merasakan tabrakan pada dinding Rahim wanita nya itu.

Sesaat, Jacob menangkap genangan airmata dari mata grey wanita nya itu sontak membuat Jacob menghentikan gerakan nya.

"hey, are you okay?" tanya Jacob, seketika rasa bersalah dan gusar memenuhi hati Jacob.

Apa yang membuat Zea menangis? Apakah aku menyakitinya?
Atau apakah dia menyesal? suara didalam hati Jacob bersahutan.

"Don't stop, Jac.. I need you more, please." Pinta Zea, di iringi airmata yang sudah menetes disudut matanya.

Meski enggan, akhirnya Jacob kembali menggerakan pinggulnya, mengisi Zea lagi dan lagi, sampai tubuh Zea bergetar hebat, dan paha nya mengejang menandakan wanita itu akan segera sampai pada pelepasanya, tapi tidak membuat Jacob mengurangi kecepatannya, semakin lama gerakan Jacob semakin cepat dan liar, berkali-kali Jacob mengisap dan mengigit bibir Zea dan payudara ranum nya bergantian sampai lolongan Panjang mengisi ruangan itu.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang