DESIRE - 5

4.5K 68 2
                                    

🌻

"Hati-hati dijalan ya, Zea.. Jacob." Ujar om Frans saat mengantarkan kami berdua ke depan pintu.

Hari ini aku dan Jacob akan kembali ke Jakarta diantar supir om Frans.

"Sampai ketemu ya om. Jaga kesehatan." Kata ku seraya memeluk om frans.

"Kamu juga.. salam untuk Hugo dan Timmy ya. Peluk cium dari Om." Katanya seraya menepuk pundaku lembut.

"Pamit ya om." Timpal Jacob yang sudah menenteng tas ranselnya.

"Iya.. hati-hati ya, Jac.. salam untuk Agatha ya nak." Ujar om Frans seraya menepuk pundak Jacob.

...
Zea dan Jacob sudah berada dijalan menuju Jakarta. Sejak tadi mereka berdua hanya diam, sibuk tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.

Sejak percakapan mereka tadi malam, Zea dan Jacob tidak berbicara sepagian ini.

"Hubungan rumah tangga aku lagi dititik terendah." Tiba-tiba Jacob membuka mulutnya.

Otomatis Membuat Zea menghentikan makan nya.
Mata Zea meneliti Jacob yang masih menunduk menatap mangkok indomie nya.

"Ternyata pernikahan gak semudah yang aku kira." Jacob terkekeh sumbang.

"Yah. Memang gak mudah."

Pantas saja setiap anggota keluarga yang menanyakan seputar rumah tangga nya Jacob terkesan selalu menghindar dan berubah murung.

Zea tau benar sikap sepupunya itu.
Jika ada yang tidak beres, Jacob akan lebih banyak diam atau hanya menjawab dengan senyuman.

"Gak lah. Aku rasa untuk kamu gak sesusah itu."

"Gak ada rumah tangga yang gak susah kali. semua orang yang udah married juga tau."

"Really? Ummm.. kalo gitu aku mau nanya, karena kamu wanita. Aku mau tau sudut pandang kamu."

"Umm.. tentang apa?"

"Kalo saat ini Kamu dipuncak karir kamu, dan...." Jacob coba mencari kata-kata.

"Dan?" Tanya Zea tidak sabar.

"Gini.. gimana Kalo sekarang kamu lagi dipuncak karir kamu, kamu bakal kesampingin hubungan mu sama Hugo gak?" tanya Jacob serius.
Matanya menatap Zea intens.

"Kalo gue? Gak lah. Hugo sama gue kan 1 paket. Kalo gue dipuncak karir gue ya Hugo juga, dia harus berada disamping gue. Dampingin gue." Jawab Zea mantap.

Jacob hanya menangguk-angguk pelan.
"Emang kenapa?" Tanya Zea penasaran.

"Gak papa."
"Coba aku punya istri kayak kamu ya.." kata Jacob pelan, seperti bisikan seraya tersenyum simpul.

Kata-kata Jacob membuat jantung Zea berdegub kencang.
Tapi Zea memilih diam.
Bersikap seolah-olah dia tidak mendengar perkataan Jacob barusan.

***

"Besok malam temenin aku ya." Akhirnya Jacob memecah keheningan didalam kabin mobil Alphard hitam milik om Frans.

"Kemana?"

"Reuni SMA.."

"Gak ah.."

"Kok gak mau? Emang kamu udah ada acara?"

"Gak. Cuma males aja. Lagi pengen dirumah." Jawab Zea tak acuh.

"Temenin.. ya? Please? Cotton candy?" Bujuk Jacob.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang