Prologue

16.7K 175 3
                                    

🍂

"Zea Claraell... will you marry me?" Hugo berlutut, bertumpu diatas satu kakinya saat Aku Membuka pintu coklat besar kediaman mommy poppy.

"Hug—...." Aku menatap tidak percaya dengan apa yang Kulihat sekarang ini, mataku menatap bergantian wajah Hugo dan cincin kilau bermata satu dalam kotak berwarna turqouise ditangan nya.

"Please?" Lagi pinta Hugo dengan tulus.

"Hug.. you know. I can't... i mean, not now. I jus—..."

"I know, Zee.. you can, just open your heart for me. Okay? Please?"

"Hug—... please." Mohon ku.

"Zee.. aku mohon. Hanya coba buka hatimu. Aku yang akan berjuang mendapatkan cintamu, Zee.. dengan cara apapun. Aku janji, akan Menjadikan kamu wanita paling bahagia didunia selama sisa hidupku. Just say, YES. Dan aku akan buktikan." Kata Hugo penuh kehangatan dan ketulusan.

Aku menatap lurus-lurus pria yang sudah 2 tahun terakhir ini menjadi kekasihku dan mengangguk pelan.

"Please, say it Zee.. i want you to tell me." Hugo meremas lembut jemari ku.

"I do, Hug.. I Do!" Akhirnya Jawabku mantap.

Hugo memasangkan cincin bermata satu itu dijari manisku dan menarikku kedalam dekapan nya.

"Congratulation, sweetheart.." ucap mommy dari belakang mengejutkan ku.

"Mom..." suaraku tertelan airmata haru.

"Surprised!" Teriak mommy dan poppy lalu memelukku erat.

"Jadi poppy sama mommy udah tau?"

"Tau donk. Congratulation ya, Hugo." Ujar mommy sambil beralih memeluk pria yang akan menjadi calon menantu nya itu.

"Gimana ceritanya sih mom? Pop?" Tanyaku penasaran, masih tidak percaya hari ini akan benar-benar terjadi.

Aku baru saja pulang ke Indonesia, karena mommy bilang ada masalah penting yang harus dibicarakan mendadak dan segera.

Mau tidak mau aku harus meninggalkan pekerjaanku dan segera terbang kembali ke Jakarta.

Ya, aku mendapat pekerjaan di Manhattan sebagai Kepala Jurnalis sebuah perusahaan penerbitan ternama, setelah menyelesaikan kuliahku di NYC university tempatku dan Hugo berkenalan dan akhirnya Memutuskan menjalin hubungan.

Selama ini Aku dan Hugo berpacaran jarak jauh, Hugo bekerja di Seattle dan aku bekerja di Manhattan.

"Hugo minta tolong mommy dan poppy buat bikin suprised ini. Karena kalo mommy dan poppy tiba-tiba nyamperin kamu ke Manhattan kan kamu nya bakal curiga. Jadi lebih mudah manggil kamu pulang kesini sayang."

"Jadi madsud mommy, ini masalah penting nya?"

"Yes. Bener banget." Jawab mommy seraya mencolek hidung Zea.

"Ih... poppy kok gak kasih tau Zea sih?" Zea merengut ke poppy yang terlihat tersenyum penuh kebahagiaan.

"Masa surprise dikasih tau sih, Zea. Aneh-aneh aja anak ini." Jawab poppy.

"Maaf ya, Zee.. aku libatkan orangtua kamu. Aku mau mereka hadir disaat-saat bahagia kita dan jadi saksi kebahagian kita." Jelas Hugo.

Zea mengangguk sebagai jawaban dibalas pelukan dan kecupan hangat pada puncak kepalanya.

-TH-

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang