"Ya Lalisa!" Panggil Bambam sembari merangkul gadis itu.
Namun Lisa tak peduli, karena gadis itu memilih fokus dengan pizza didepannya.
"Wah, Lisa. Aku fikir kita dekat, nyatanya kita tak sedekat itu."
"Bagaimana mungkin kamu melupakan sahabat kecilmu ini."
"Aku kecewa padamu. Maksudku, berita itu. Kau bahkan tak memberitahu ku." sambung pemuda Thailand itu.
"Kau juga, kenapa tak bilang." ujarnya sembari menatap Younghoon yang memang duduk disamping Lisa.
"Ah, kalian jahat. Kalian bahkan tau hal ini, tapi kenapa hanya aku telat mengetahuinya." runtuk pemuda itu.
Sedangkan yang lainnya hanya menghela nafas lelah. Mereka tau kalau pemuda Thailand itu selalu bertingkah berlebihan.
"Diam, atau kamu pulang!" ujar Minnie yang duduk tepat disebelah Bambam.
"I hate you Minnie." gumam pemuda itu.
.
Hari ini sebagian anak-anak 97 line berkumpul. Mereka memilih meluangkan waktunya untuk bermain bowling.
Sebenarnya Younghoon tak ingin datang, hanya saja karena Lisa. Dia akhirnya memilih ikut acara itu.
Ya, walau pada akhirnya dirinya yang harus membayar semua tagihan itu.
Salahkan Bambam, karena pemuda itulah yang membuatnya harus membayar tagihan yang tak bisa dibilang sedikit.
"Maaf karena Bambam, kamu harus membayarnya."
"Harusnya aku bayar setengah. Tagihan tadi benar-benar besar."
"Tak apa, kamu bisa mentraktirku."
"Ok, nanti aku traktir." jawab gadis itu sembari tersenyum.
Senyum manis yang membuat rona merah perlahan muncul dipipi Younghoon.
.
Younghoon menatap gadis berambut pendek dihadapannya itu dalam diam. Dia bahkan tersenyum tipis saat melihat wajah cemberut gadis itu.
"Ada apa?" tanyanya.
"Ponselku tertinggal." gumam gadis itu tanpa melihat Younghoon.
Karena dirinya masih sibuk membongkar seisi tasnya.
"Apa ada hal penting? Kamu bisa pakai punyaku."
Lisa hanya menatap ponsel itu, kemudian menatap pemuda tinggi dihadapannya itu sebentar.
"Ah, tak perlu. Lagipula bukan hal penting." tolaknya.
Younghoon sedikit kecewa karena penolakan tadi. Dia rasa dirinya dengan Lisa memang tak sedekat itu. Nyatanya gadis itu masih terlihat kurang nyaman didekatnya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
