Senyum Younghoon tak pernah lepas dari bibirnya. Dia bahkan tak perduli tatapan orang lain yang secara terang-terangan menatapnya.
Sekali lagi, Younghoon tak perduli akan hal itu. Moodnya benar-benar bagus sekarang. Jadi dia tak ingin merusaknya.
Younghoon berdiri didepan ruang tunggu. Ruangan yang diisi seseorang yang Younghoon kenal.
Younghoon menatap totebag di tangannya sebentar, sebelum matanya menatap kembali pintu berwarna putih itu.
Pemuda itu menghembuskan nafasnya pelan. Sebelum akhirnya mengetuk pintu itu.
"Siapa?"
.
"Oh, Younghoon?"
Younghoon tarik kembali kata-kata tadi. Moodnya yang beberapa menit yang lalu sedang bagus-bagusnya. Sekarang hancur seketika.
Tak pernah dalam benaknya akan seperti ini. Maksudnya, rencananya bahkan belum dia mulai, tapi sudah hancur diawal.
Younghoon merasa percuma sekarang. Padahal dia sudah menyingkirkan groginya. Younghoon bahkan ke kantin inkigayo untuk memberikan Lisa sanwich.
Namun apa yang dia dapat. Gadis itu malah berniat pergi dengan magnae line Treasure.
"Noona cepatlah, katanya akan melihat kita rekaman." ujar Junghwan sembari menarik jemari noonanya itu.
"Younghoon, maaf aku harus pergi." gumam gadis itu tak enak.
"Tak apa, pergilah." ujar Younghoon.
"Cepat noona, nanti Hyunsuk hyung marah karena kita bertiga telat." ujar Jeongwoo sembari membantu sang magnae menarik lengan Lisa.
Gadis itu malu sekarang. Karena dirinya sudah menjadi pusat perhatian sekarang. Apalagi banyak idol yang berlalu lalang di koridor itu. Membuat Lisa malu sekarang.
Younghoon masih diam ditempatnya. Dia bahkan masih berdiri ditempat sebelumnya. Sembari menatap keempatnya dalam diam.
Mata Younghoon menyipit saat melihat Haruto, salah satu member Treasure menatapnya datar. Sedari tadi, Haruto memang tak berbicara.
Mulut Younghoon terbuka, saat melihat Haruto memberi isyarat memotong lehernya sendiri. Sebelum akhirnya anak itu melangkah menyusul teman-temannya.
Younghoon sendiri bingung dengan maksud member Jepang itu.
.
"Younghoon, sainganmu bukan lagi Jungkook, Jaehyun, ataupun Mingyu."
"Sainganmu justru ketiga anak itu. Mereka bahkan bisa lebih licik dari yang kamu kira."
"Good luck buat kamu." ujar Rose sembari menepuk bahu pemuda itu pelan.
Sebelum akhirnya meninggalkan Younghoon sendirian didepan kolidor.
