Younghoon tak bisa menahan senyumnya sekarang. Bahkan pipinya terasa panas, bersamaan dengan detak jantung yang tak karuan.
Dia bahkan sesekali menahan nafasnya. Terlebih saat melihat pergerakan kecil dari gadis yang sedang menutup matanya itu.
Lisa, gadis yang tanpa sengaja tertidur dikamar Younghoon. Atau lebih tepatnya diatas kasur Younghoon.
Younghoon merelakan kasurnya untuk gadis itu. Walau demamnya belum turun, tapi rasa tak teganya membuatnya melakukan itu.
Younghoon tak tega melihat Lisa yang tertidur diatas kursi. Dengan hati-hati, pemuda itu memindahkannya keatas ranjang. Agar Lisa bisa tidur lebih nyenyak.
Younghoon menatap mata tertutup itu dengan kagum. Bagaimana bisa, seseorang mempunyai mata seindah itu. Bibirnya, hidungnya, bahkan senyumnya. Kenapa Lisa bisa terlahir begitu sempurna.
Younghoon menggerakkan tangannya, guna menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah manis itu. Walau ragu, tapi dia tetep melakukannya. Tubuhnya terasa tersengat listrik. Saat jemarinya berhasil menyentuh pipi itu.
Dengan hati-hati, Younghoon menyingkirkan rambut itu. Dia takut kalau pergerakannya akan mengganggu tidurnya.
Terlebih saat dirinya ingat, bahkan gadis yang dikaguminya itu. Tidur ditempatnya, dikamarnya, bahkan diranjangnya.
Jangan lupa, kalau gadis itu memakai selimut kesayangannya juga.
Bolehkan dia berharap agar waktu bisa berjalan lebih lambat. Karena dia tak ingin moment ini cepat berlalu. Terlebih lagi, dia tak tau kapan dirinya bisa berada didekat gadis itu.
"Lisa, aku tau. Aku benar-benar lancang sekarang."
"Tapi, bisakah kau melihatku. Sedetik saja."
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
