Ch 21

2.1K 387 11
                                    

***

Lisa memeluk tubuhnya sendiri. Malam ini hujan turun. Udara malam Korea yang sebenarnya sudah dingin, sekarang bertambah dingin.

Lisa menatap ponselnya, dia habis menelepon orang tuanya di Thailand. Sebenarnya Lisa ingin pulang, hanya saja jadwalnya sangat padat sekarang.

Lisa berjalan kearah kulkas mininya, dia haus dan berniat mengambil minum. Matanya tanpa sengaja menatap 2 botol banana milk yang ada didalam kulkas.

Lisa mengambilnya dan menatap minuman itu dalam diam. Banana milk hadiah dari seseorang yang sampai sekarang Lisa tak tau siap pengirimnya.

Mengingat itu Lisa jadi kesal sekarang. Jisoo eonni bilang dia tau siapa pengirimnya, tapi dia lupa. Entah lupa atau memang tak tau, tetap saja membuat Lisa kesal. Padahal dia Dia sangat penasaran sekarang siapa orangnya.

Lisa mengambil banana milk itu, dan membawanya kearah ranjang. Lisa mendudukan dirinya disana. Sambil menatap minuman itu dalam diam.

"Hei, siapa yang mengirimmu?" tanya Lisa pada minuman botol itu.

"Entahlah siapapun pengirimnya, aku sangat berterima kasih padanya. Setidaknya perasaanku mulai membaik sekarang."

.

"Yak! Lalisa lihat ini!" teriak Rose dari ruang tengah.

Sedangkan gadis yang dipanggil tadi hanya menatapnya kesal. Padahal sekarang masih terlalu pagi untuk membuat keributan seperti ini.

"Ya, Park Chaeyoung! Kamu tak lihat jam berapa sekarang? Kenapa harus berteriak." ujar Lisa kesal.

Padahal sekarang hari libur, Lisa fikir dirinya bisa beristirahat sekarang. Namun gadis Australia itu selalu memancing keributan. Seperti sekarang ini.

Beruntung eonni-deul sedang keluar sekarang. Kalau tidak akan ada pertumpahan darah di sini. Antara dirinya dengan Jisoo Eonni.

"Lisa, emergency!"

"Kau lihat ini? Dia mengirimnya lagi. Wah bahkan di hari libur seperti ini." sambung Rose heboh, dia bahkan tak sadar suara cemprengnya itu membuat keributan didalam dorm.

"Siapa?"

"Your secret admirer. Why you're always lucky." ucap Rose sambil meyerahkan kotak putih itu.

"Lihatlah kamu punya pengagum rahasia yang selalu menyemangatimu."

"Ah irinya." teriak Rose kesal. Kenapa hanya Lisa, kenapa dia tak dapat juga.

Lisa hanya menggelangkan kepalanya pelan. Heran dengan teman segrupnya itu. Padahal dirinya juga selalu mendapat hadiah dari para blink. Tapi lihat sekarang, dia malah iri dengan banana milk. Bukankah aneh?

"Bukankah kamu juga dapat banyak hadiah? Kan sama saja." ujar Lisa sambil membuka kotak itu.

Kotak yang isinya sudah dia hafal diluar kelapa. Lisa tersenyum melihat isinya, sekarang ada cokelat didalam kotak itu.

"Beda Lisa. Kalau itu dari penggemar. Kalau ini tuh lebih istimewa. Masa kamu tak mengerti."

Lisa tak memperdulikan ucapan Rose barusan. Dia memilih fokus membaca rangkaian kata dalam surat itu. Lisa tersenyum membacanya.

'Siapapun kamu, terima kasih untuk surat dan makanannya. Semoga kita cepat bertemu.' batinnya.

***

Secret Admirer 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Secret Admirer
2021



Revisi
29 Okt 21

SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang