Ch 41

1.7K 321 53
                                    

***

"Younghoon kamu sudah makan?"

"Aku cuma ada ramyeom, tak masalah kan?"

"Kamu tak boleh pulang sebelum makan, atau kita musuhan."

Begitulah kata terakhir gadis itu sebelum dirinya menghilang dari hadapan Youngboon.

Younghoon hanya tersenyum tipis mendengarnya. Apalagi saat gadis itu memaksanya untuk menunggu sebentar.

Jadi bisa dikatakan, kalau gadis itu tak mau Younghoon pergi bukan? Memikirkan itu, pipinya menjadi merah sendiri.

"Cute..." gumamnya sembari tersenyum.

"Lisa bolehkan aku berharap lebih." gumam Younghoon lirih.

.

Younghoon menatap ramyemnya senang. Lisa benar-benar perhatian, gadis itu tak hanya memasak mie itu. Tapi dia menambahkan telur rebus dengan sosis.

Lisa bahkan membawakan kimci, dan beberapa potongan buah. Walau terlihat sederhana, tapi Younghoon menyukainya.

Apalagi dengan fakta gadis itulah yang menyiapkan untuknya. Dan itu membuat jantungnya berdetak cepat.

"Lisa, kau tak pulang? Bukankah sekarang libur panjang?"

"Sebenarnya aku ingin pulang, hanya saja orang tuaku sekarang tak ada di Thailand."

"Memang kemana mereka?" Bukannya tak sopan, hanya saja Younghoon ingin mengenal gadis itu.

"Mereka sedang di Swiss, untuk menghadiri acara resmi. Jadi percuma kalau aku pulang, tapi mereka tak ada dirumah."

"Kamu sendiri pulang kerumah orang tuamu." tanya Lisa balik.

"Aku pulang, tapi dirumah sangat berisik karena semua keponakanku berkumpul."

"Benarkan? Bukankah itu menyenangkan." ujar gadis.

"Sangat menyenangkan, hanya saja kalau salah satu dari menangis, maka semuanya akan ikut menangis. Dan saat itulah rumahku semakin berisik."

"Pasti menyenangkan. Sejak kecil aku hanya bersama eomma dirumah. Appa jarang dirumah karena tugasnya."

"Tapi tak apa, sekarang aku punya para eonni, 5L, kamu dan teman-teman yang lain. Dan itu sudah lebih dari cukup." sambung gadis itu sembari tersenyum.

Younghoon hanya diam, dia tak tau kalau gadis ceria disampingnya itu sangat kesepian. Apalagi sekarang dia tinggal sendiri.

Walau terlihat rapuh, tapi Younghoon sadar gadis itu sangat kuat. Dia bahkan bisa melewati semua hal berat itu sendiri.

"Lisa bolehkan aku berharap lebih." ujar Younghoon, dia bahkan berani menatap mata Lisa langsung.

Younghoon bahkan memajukan tubuhnya sedikit mendekat kearah Lisa. Walau jarak keduanya terhalang meja, tapi Younghoon sadar kalau perlakuannya itu membuat Lisa sedikit memundurkan tubuhnya.

Tapi Younghoon tak bisa mundur sekarang, karena menurutnya ini waktu yang pas untuk mengungkapkan perasaannya.

"Aku tau hubungan ini bahkan tanpa didasar cinta."

"Kau tau, sebelum skandal ini muncul aku hanya berani menatapmu dari jauh. Dan saat itu aku tak berani menyapamu."

"Aku tau ini tak baik, hanya saja dengan adanya skandal ini. Aku justru senang, aku juga harap agar hubungan kita bisa lebih dari teman."

"Younghoon, aku...."

"Aku akan menunggumu, sampai kamu benar-benar siap." ujarnya sembari menggenggam jemari Lisa.



"Baby?"

Deg

***

Secret Admirer2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Secret Admirer
2021


Revisi
29 Okt 21

SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang