Younghoon merengut kesal saat ponselnya terus berdering. Sudah terhitung ketiga kalinya, ponsel itu berdering.
Dengan berat hati, Younghoon meraih ponsel itu dan mengangkatnya. Tanpa melihat siapa yang tertera disana. Pemuda itu bahkan terlalu malas untuk membuka matanya.
"Hm?"
'Younghoon? Kamu masih tidur?' bukannya menjawab, pemuda itu malah merapatkan selimutnya, guna membungkus tubuh tingginya itu.
'Kamu tak lupa kan?'
"Hm....?"
'Kau lupa?'
Younghoon membuka matanya, dia teringat sesuatu. Pemuda itu melotot saat melihat nama yang tertera dalam ponsel itu.
'Gawat.' batinnya.
.
Younghoon merutuki dirinya dalam diam. Dia kesal, kenapa dirinya melupakan hari ini. Padahal dirinya yang menawarkan bantuan, tapi kenapa dia bisa kelupaan.
Younghoon masuk apartemen itu, saat seseorang membuka pintu.
"Oh, kau datang?" Younghoon tersenyum canggung.
"Masuklah, dia sedang mengurus anak-anaknya." ucap wanita itu.
Younghoon hanya tertawa mendengarnya. Kata anak-anak itu, terasa lucu ditelinganya.
Younghoon menatap sekeliling, mencari seseorang. Namun sampai sekarang dia belum melihatnya.
Younghoon berjalan memasuki apartemen itu perlahan. Langkahnya terhenti saat melihat background putih di sudut ruangan.
Dia menyesal, harusnya dia datang lebih pagi, agar bisa membantu.
Meow,, Younghoon mengalihkan pandanganya saat mendengar suara kucing. Dia menatap kebawah, dimana ada kucing menatapnya dari bawah kakinya.
Pemuda itu berjongkok untuk menggendong kucing itu. Kucing yang sudah familiar untuknya. Younghoon tersenyum, saat kucing itu terlihat nyaman digendongannya.
"Apa kau sudah makan?" tanyanya sembari mengelus kepala kucing itu.
"Dimana eommamu? Apa dia marah, karena aku telat datang?" tanya Younghoon kepada kucing itu.
"Younghoon kau datang?"
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
