• • • * * * • • •
Perpustakaan sangat sunyi, mereka yang berada disana sangat sibuk dengan urusan masing-masing. Awalnya Zeera masih sangat sabar mengajari Enbi tentang soal yang belum Enbi mengerti.
Namun karena kesabaran Zeera sudah habis, ia menghela napas pasrah. "Nih, salin aja." Zeera memutuskan untuk memberikan buku tugasnya pada Enbi.
"Hehehe."
"Kamu yang lagi deket sama Marvel kan?" tiba-tiba suara seorang perempuan membuat Zeera langsung menoleh kedepan.
"Kenalin, aku Saela."
Mata Enbi melebar, ia mengenali wanita itu. Ia langsung berpura-pura menoleh kebelakang agar bia membisikkan sesuatu pada Zeera. "Dia korban Marvel juga. Ekhem." Enbi berpura-pura batuk lalu melihat Saela kembali.
"Ada apa?"
"Aku mau bicarain hal yang serius."
Zeera berpikir sesaat, lalu mengangguk. Kemudian bangkit mengikuti arah wanita itu melangkah.
"Aku mantan Marvel." Saela jelas berbohong. Mantan? Marvel tidak pernah berpacaran selain dengan Eropa dan Zeera, hanya dua perempuan itu.
"Hubungannya sama aku?" Zeera berusaha untuk mengucapkan kata dengan lebih baik.
"Aku hamil, anak Marvel."
Zeera mengedipkan mata, hamil? Ini serius, Saela memang hamil. Tapi bukan anak Marvel, itu sangat pasti. Dan Zeera dengan bodohnya percaya ucapan, wanita didepannya. Memang Saela adalah tipe wanita lembut, tapi tidak tahu bagaimana aslinya.
"Itu anak kak Marvel?" Zeera merapatkan bibirnya, ia pun tidak tahu harus berkata apa lagi. "Kamu serius?"
"Kamu kira aku bohong?"
"Nggak, maksud aku." Zeera menggigit bibirnya, takut jika ia salah kata. Tangannya gemetar, bingung dengan apa yang terjadi.
"Kamu bisa bantu aku? Aku nggak tau harus gimana, nggak mungkin aku gugurin. Ini anak aku. Tapi Marvel nggak peduli." Saela tertunduk sedih, membuat Zeera merasa iba.
Zeera meremas roknya. Lalu menghembuskan napasnya. "Aku harus gimana?"
"Marvel harus tanggung jawab."
"Tapi..."
Setelah perbincangannya dengan Saela-wanita yang pernah berhubungan dengan Marvel. Mata Zeera tidak fokus, dadanya sakit. Ia bingung harus melakukan apa. Zeera ingin tidak percaya dengan ucapannya, tapi melihat sifat Marvel. Marvel pasti melakukan sesuatu pada Saela.
Aku harus gimana?
Bujuk Marvel? Kenapa harus aku?
Wanita itu nggak berperasaan, bagaimana bisa menyuruhku membujuk Marvel untuk tanggungjawab. Mustahil.
Ini nggak masuk akal!
Sampai saat ia sudah sampai didekat Marvel, tanpa lelaki itu sadari. Dadanya semakin sesak, mendengar ucapan Marvel. Bagaimana jika ia yang sedang hamil, apa Marvel akan melakukan hal yang sama terhadap dirinya.
"Tinggal suruh Rendi tanggung jawab apa susahnya."
"Kamu yang harus tanggung jawab, itu anak kak Marvel." Zeera menatap Marvel yang kini menoleh padanya, ia dengan jelas melihat wajah Marvel yang menahan marah.
"Lo nggak tau masalahnya, jangan ikut campur!" Marvel menatap tajam pada Zeera, membuat Zeera menjadi gugup dan takut.
"Tapi itu anak kak Marvel," cicit Zeera yang sudah tidak berani untuk menatap ketajaman mata Marvel yang sudah membelah keberaniannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS ✔
Teen FictionEropa Azeera, seorang gadis cantik yang menyamar menjadi gadis cupu berkacamata hanya karena tak ingin seseorang dari masa lalu kelamnya datang dan mengenalinya. Seorang yang amat ia benci adalah orang yang bilang padanya bahwa semua baik-baik saja...