• • • * * * • • •
Malam yang sunyi, dengan langit yang dipenuhi bintang. Suara langkah kaki Zeera seorang diri. Zeera berjalan dengan memainkan ponselnya. Dari supermarket ia langsung pulang melewati jalan yang sama. Zeera mulai mendengar gemuruh langit, pertanda akan turun hujan. Ia mempercepat jalannya sebelum ia terjebak hujan dimalam hari.
Tapi usahanya gagal, hujan turun lebih cepat. Zeera berhenti berjalan dan meneduh di pinggir jalan kompleks. Sambil meneduh Zeera melihat beberapa kali pengemudi motor melewatinya dengan cepat.
Sampai satu motor sport ada dihadapannya. Zeera sedikit terkejut.
"Kak Marvel?" Marvel datang dengan basah kuyup.
"Naik."
"Hujan."
"Naik."
"Nanti sakit."
"Ya makanya latihan biar kebal."
Zeera memutar bola matanya dengan menghela nafas malas. "Aku mau pulang."
"Iya ntar gue anter pulang."
Setelah Zeera menaiki motor Marvel, Marvel menjalankan motornya dengan cepat. Membelah hujan dimalam hari dengan dentruman suara motornya.
"Kita mau kemana?" tanya Zeera saat melihat arah jalannya bukan kerumahnya.
"Pegangan!"
Udara malam hari ditambah hujan deras semakin merasuk pada tubuh Zeera, ia yang hanya memakai piyama tidur dengan lapisan switer tak bisa menahan dinginnya angin. Dengan terpaksa ia memeluk marvel, memejamkan mata, menunduk dan berlindung agar tidak begitu terkena hujan. Tangan Zeera bergetar ia sangat kedinginan dan Marvel merasakan getaran itu.
"Mau neduh dulu?"
Zeera tidak merespon ntah karena suara marvel yang tak terdengar atau karena gadis itu yang malas merespon.
Karena tak mendapat jawaban Marvel menambah kecepatan laju motornya.
Marvel dan Zeera sampai di parkiran basement. Marvel menatap Zeera yang kaku kedinginan. Marvel melepas jaketnya dan memasangkannya pada pundak gadis berambut bob itu. Sebenarnya terlambat, seharusnya Marvel meminjamkan jaketnya sebelum Zeera manaiki motor.
Setelah Marvel membawanya ke Apartemen nya. Ia menyuruh Zeera masuk ke kamarnya untuk duduk dikursi. Marvel mencari pakaian yang pas untuk Zeera dan menyerahkannya pada gadis itu.
"Ganti baju lo. Lo bisa kekamar mandi, gue tunggu sini." Marvel duduk diatas ranjang matanya menatap Zeera yang menunduk. Sampai akhirnya Zeera bangkit.
Marvel menunggu, ia mengambil ponselnya dan mengecek. Satu pesan dari Nathan bahwa fotonya yang berciuman dengan Zeera sudah terhapus total. Bahkan jika ada yang menyebarkan kembali akan menanggung akibatnya. Ia lega tanpa disuruh temannya sudah turun tangan, sebenarnya ia tidak peduli, tapi tak tenang karena takut Zeera memikirkan soal foto itu.
Zeera keluar dari kamar mandi. Ia sedikit tidak menyukai baju kaos yang Marvel kasih. Karena terlalu pendek, hanya menutupi setengah pahanya. "Kependekan, kak."
"Masa? Gue udah kasih ukuran paling besar." Marvel menatap Zeera. "Nggak kependekan, itu pas buat lo."
Zeera menunduk. Masih tidak suka pada kaos kebesaran yang sengaja Marvel kasih agar tidak memakai celana lagi.
"Lo mau makan apa? Gue mau pesen."
"Terserah."
"Oke. Duduk dulu. Bisa setengah jam sampe makanannya jadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS ✔
Teen FictionEropa Azeera, seorang gadis cantik yang menyamar menjadi gadis cupu berkacamata hanya karena tak ingin seseorang dari masa lalu kelamnya datang dan mengenalinya. Seorang yang amat ia benci adalah orang yang bilang padanya bahwa semua baik-baik saja...