29 > Datang

1K 112 23
                                    

• • • * * * • • •

Ini hari yang berat untuknya, sangat berat. Hujatan kasar dilemparkan langsung kearahnya, tanpa mereka berpikir bagaimana perasaan seseorang yang menerima ujaran kebencian itu. Dan Zeera bukan wanita kuat yang bisa baik-baik saja setelah melalui semua ini.

Tapi Zeera berusaha kuat, menutup telinga rapat-rapat. Bel pulang Sekolah sudah berbunyi. Ia harus tidak memedulikan siapapun disekitarnya, karena memang disini tidak ada yang peduli melindunginya.

Banyak kerumunan didepan sana, dan Zeera tidak bisa untuk tidak melihat itu. Ia bahkan tidak bisa melewatinya begitu saja, saat ia tahu Marvel kembali berkelahi dengan Rendi. Rendi benar-benar mencampuri urusannya dengan Marvel memakai cara kotor–jika semua itu bukan mimpi.

Ditempat Marvel, Marvel melampiaskan amarahnya semuanya pada mangsa dibawahnya. Bahkan ia tidak membiarkan mangsanya melakukan perlawanan. Marvel yang berkuasa, dimana Rendi sudah babak belur habis. Dengan senyum miring yang membuat Marvel muak.

Semuanya terganggu saat seseorang ingin menghentikannya, dengan refleks ia mendorongnya.

"Ahkk." sakit sekali dorongan Marvel.

Marvel menoleh, matanya masih tertutupi kabut hitam, ia masih tidak peduli pada Zeera. Sampai Rendi mendorong Marvel yang lengah, lalu bangkit menolong Zeera.

"Ra, lo nggak papa?"

Zeera sempat kebingungan, Rendi? Ia bahkan tidak begitu dekat dengannya. Mungkin karena foto ia bersamanya. Jika semuanya benar, berarti Rendi yang menyebarkannya? Teka-teki yang hampir Zeera dapatkan jawabannya.

Plak!

"Brengsek!"

"Zeera, lo marah karena gue sebarin foto kita? Gue cuma mau ngasih tau Marvel biar dia nggak berharap sama lo. Lo bilang lo udah muak sama cowok ini, Ra!"

Zeera menghela napas pendek, meremehkan. Rendi sangat gila!

"Lo nggak inget? Padahal gue puas banget sama lo." Rendi tersenyum miring.

Marvel yang melihatnya sangat frustasi. Bisa-bisanya mereka!Dihadapannya langsung seperti ini. Bagus, ia jadi tahu yang sebenarnya. Ternyata selama ini ia berpacaran dengan pelacur. Marvel meninggalkan mereka, membelah kerumunan, dia ia ingin pergi dari sana.

Buru-buru Zeera bangkit. "Kak."

Melihat Marvel berhenti, ia tersenyum. "Aku tanya sekali lagi, kak Marvel mau putus?" ia harus memperjelas hubungan ini. Ingin sekali mendapat tolakan dari Marvel, agar mereka berdua tidak benar-benar berpisah.

Marvel hanya diam, bahkan tidak berbalik, namun berniat pergi.

Zeera dapat melihat dengan jelas punggung Marvel yang semakin menjauh, yang tidak dapat ia cegah, yang sangat sulit ia tarik kembali. Zeera menghapus air matanya dengan kasar. Tidak mungkin, Marvel tidak mungkin meninggalkannya.

Yoona dan Elnael memperhatikan semuanya. Yoona sangat senang hubungan Zeera dan Marvel sudah hancur didepan matanya. Begitupun Elnael senang, ia tidak perlu repot-repot mengganggu hubungan mereka.

"El, mulai sekarang lo nggak perlu nurutin ucapan gue." benar, selama ini Elnael hanya menuruti ucapan Yoona yang ingin menghancurkan hubungan Zeera dan Marvel.

"Tapi gue tetep boleh deket sama lo kan. Atau lo masih nungguin Marvel? Walaupun Marvel udah nggak sama cewek itu, belum tentu dia mau sama lo, yun."

"Jahat banget ucapan lo." entah sejak kapan Yoona dan Elnael menjadi dekat seperti ini.

• * •

MARVELOUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang