45 > Penyesalan

707 93 18
                                    

Untuk chapter ini kalo bisa bacanya pelan-pelan.

Happy reading!

• • • * * * • • •

Lelaki itu mulai menggerakkan kelopak matanya yang sedari tadi terpejam dengan berat, ia merasakan kedua tanganya yang terikat kebelakang. Namun ia tersadar jika dirinya pasti sedang diawasi maka dari itu yang mengurangi gerakan dengan lamban. Berusaha membuka ikatan tanpa membuat banyak gerakan. 

Sangat sulit, sampai ia hampir putus asa. Lalu ia mencari sesuatu yang bisa menggores tali simpulnya agar menjadi longgar dan terlepas. Sampai akhirnya ia bisa membuka ikatan keras itu dan tetap berpura-pura seakan masih terikat.

Mobil yang membawanya sedang berhenti terparkir didepan rumah yang belum pernah ia datangi. Tinggalah ia bersama sang supir yang fokus pada luar jendela tidak memperhatikan dirinya yang sudah bangkit dan memukul supir itu dari belakang,  membuatnya langsung pingsan seketika.

Ia  memindahkan tubuh sang supir pada kursi belakang, mengikat kedua tangannya dengan tali. Lalu duduk dengan santai dikursi yang sebelumnya menjadi tempat duduk supir itu. Lelaki itu mengedarkan pandangannya, tempat asing ini... Mungkinkah ini rumah Zeera? Dan benar saja, ia baru menduga-duga dan dibuktikan dengan keluarnya seorang perempuan dari rumah itu yang tak lain dan tak bukan adalah Zeera.

"Zeera, gila ya bapak lo." sungut Rendy memperhatikan Zeera yang masuk kedalam taksi.

Rendy membuang napas pendek, lalu tersenyum miring. "Ah, Marvel."

"Zeera bukan cewek yang harusnya lo mainin." Rendy tersenyum iblis seakan menatap Marvel dihadapannya. "Gue nggak sabar hari itu datang."

Rendy berpikir mungkin seharusnya ia meluruskan permasalahan ini dengan Zeera agar ia tidak terlibat embali dengan semua ini. Benar, ia harus menemui Zeera nanti. Lalu lelaki itu tersadar meihat dari kaca spion jika pria setengah paruh baya itu akan datang dengan dua pengawalnya yang menyeramkan.

"Anjir, gue yang kalah yang ada. Mending gue kabur." 

Rendy langsung pindah kekursi belakang, dengan sekuat tenaga mengangkat tubuh sang supir dan melemparnya keluar. Hal itu dilihat langsung oleh sang pimpinan yang membuat geram, pria itu memerintahkan untuk dua pengawalnya mengejar. Namun, Rendy dengan cepat mengendarai mobilnya. Tak lupa membuka kaca jendelanya dan melambaikan tangannya kearah Pak Arya.

Lamunannya langsung tersadar, melihat Marvel lagi membuatnya teringat saat ia disekap oleh papa Zeera. Namun tenang saja, ia tidak dendam pada siapapun. Walaupun yang jelas ia masih berharap jika Marvel merasakan apa yang ia rasakan.

Disana Marvel bersama Oza dan teman lain berada di club malam yang sama dimana Rendy dan kawanannya pun berkumpul. Tanpa basa-basi Rendy mendekati kumpulan Marvel, mata peperangan langsung dilayangkan.

"Lo mau apa lagi? Katanya lo waktu itu udah kapok." Oza langsung menyambut dengan ucapan ketidaksukaannya.

"Kalem. Gue ada urusan sama ketua lo."

Marvel menoleh dengan mata nyalangnya.

"Vel, hidup lo masih seneng-seneng aja. Berarti bokapnya Zeera belum tau kalo lo yang hamilin anaknya sampe hamil...?" awalnya Rendy hanya memancing Marvel, karena ia ingin memberi tahu semuanya pada lelaki itu agar setidaknya ada rasa penyesalan dihati Marvel.

Pancingan Rendy berhasil, Marvel naik pitam dan menghajarnya dengan pukulan keras tak lupa umpatan kencang membuat keributan. Bahkan menjadi pusat perhatian, tapi itu tidak menghentikan aksi Marvel yang brutal. Karena sudah terlalu balas-membalas tidak ada yang mau mengalah, teman Marvel dan Rendy langsung memisahkan mereka dan membawanya keruang private untuk menyelesaikan masalah.

MARVELOUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang