27 > Awal Halaman Gelap

1K 99 13
                                    

• • • * * * • • •

Suasana parkiran Sekolah sudah ramai. Rendi dan Temannya berkumpul sesaat disana sebelum bel masuk. Hingga obrolan tentang Marvel terucap.

"Ren, lo kayaknya kesel banget sama Marvel?"

"Lo nggak ngerti."

"Bentar, ini pacar Marvel? Gue baru tau anjir." ucap salah satu temannya. Sembari menyerahkan ponsel pada Rendi disampinya.

"Dia seneng-seneng, giliran gue sama Saela lagi nggak akur. Gimana gue nggak kesel."

"Kenapa lo nyalahin Marvel?"

"Ck, sebenarnya lo temen gue apa Marvel?!"

"Nggak gitu, Ren."

"Tuh Marvel baru dateng."

Marvel melewatinya begitu saja, karena hal itu ia menarik kerahnya membuat kemarahan tercetak jelas diwajah Marvel.

"Lepas! Atau lo bakal nyesel?!"

Rendi tersenyum miring, lalu melepaskan tarikannya.

"Kak, kita langsung ke kelas. Jangan bikin masalah." Zeera mencoba mengalihkan suasana.

"Lo nggak liat yang mau bikin masalah siapa?!" Marvel menatap kesal pada Zeera.

"Hhh.. Ini pacar lo? Udah dipake sama siapa aja?" Rendi menengok ke temannya sambil bertukar tawa. Ini mungkin pertanyaan boomerang, karena jelas-jelas Saela–cewek yang lagi dekat dengan Rendi, adalah cewek yang pengider.

"Bukannya cewek lo yang sering gonta-ganti? Tanpa gue perjelas juga kalian tau lah."

Buk!

Rendi meninju kencang, sampai sudut bibir Marvel mengeluarkan darah segar.

Marvel menyeringai. Lalu tertawa, membuat lawannya muak mendengarkan tawa sialan Marvel.

"Lo ketawa?" Rendi sudah berancang-ancang akan memukul Marvel kembali.

"Nggak guna gue urusan sama lo!"

Tanpa menunggu waktu, Rendi langsung menarik kerah depan Marvel membawanya lalu memukulnya membabi buta. Marvel belum sempat membalasnya, karena gerakan itu sangat cepat.

Zeera disudut sana, gemetar bingung harus berbuat apa. Ia hanya diam melihat Marvel berkelahi.

"Lo nggak pantes dapetin Saela."

"Bangsat! Lo kira gue mau ama dia!" kini giliran Marvel yang menguasai, membalas dengan brutal pada Rendi. Wajahnya memerah dipenuhi kemarahan. Lalu bangkit, melangkah memunggunginya. Menggenggam tangan Zeera dan membawanya pergi dari sana.

• * •

"Sakit?"

Marvel tidak menjawab. Membuat Zeera kembali meneruskan mengobati luka Marvel dengan merapatkan bibirnya.

"Kak."

Tidak ada jawaban. Zeera menatap mata Marvel, Marvel pun menatapnya. Tapi sepertinya, pikiran Marvel sedang berkelana entah kemana.

MARVELOUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang