41 > Dulu Eropa Hamil?

882 114 21
                                    

Dipinggir pantai, langit malam tampak gelap namun indah karena pantulan bulan dilaut. Eropa dan Aurin menikmatinya, liburan yang tidak sia-sia. Membuat otaknya menemukan kesegaran kembali.

Revan membawa minuman botol, menyerahkan minuman buah pada Eropa. Lelaki itu duduk disamping Eropa, tak lupa menawarkan minuman pada Aurin, namun yang ia bawa hanya tersisa minuman alkohol.

"Enak nggak sih minuman kaya gitu?" tanya Aurin dengan polosnya.

"Kamu belum pernah? Aku kira tinggal di Inggris bisa ngerubah pergaulan kamu." Eropa menatap Aurin.

"Nggak juga. Kamu sendiri emang udah pernah minum?"

"Udah," jawab Eropa dengan bangganya, padahal itu bukan hal untuk dibanggakan.

"Seriuss??" Revan sangat terkejut, dan penasaran.

"Nggak sengaja. Ada yang ngasih minuman ke aku, aku kira itu air putih biasa. Ternyata bukan." Eropa menjelaskan pada Revan seraya tertawa melihat ekspresi Revan yang lega.

Revan menyerahkan botol minuman yang sudah dibuka tutupnya pada Aurin, Aurin pun mengambilnya.

"Heh, enak banget pada duduk-duduk, lo semua nggak mau makan?!" teriak Marvel yang sibuk memanggang, tak lupa membalikkan jagung agar tidak hangus.

Aurin tertawa mendengar suara Marvel, "Marvel aku bantu ya..." Aurin bangkit lalu ingin menghampiri Marvel.

Eropa pun ikut bangkit, dibantu oleh Revan memegangi lengannya untuk berdiri. "Aku mau liat disana."

"Ibu hamil nggak bisa diem ya.." sindir Revan membuat Eropa tertawa dan memukul pundak Revan agar tidak menggodanya terus. Setelah membantu Eropa untuk bangkit, Revan kembali duduk sendiri.

"Aww, panas..." Pekik Aurin karena terkena cipratan panas dari api unggun. Aurin langsung bangkit tapi tidak mengetahui jika ada Eropa dibelakangnya. Tubrukan kencang pun tidak dapat dihentikan. Membuat Eropa terjatuh tersungkur kebawah.

"Eropa! Aku nggak liat kamu ada disini." Aurin segera ingin membantu.

Marvel yang sedang memanggang langsung mematikkan kopor dan menghampiri Aurin dan Eropa, begitupun dengan Revan.

"Aahh... Aurin perut aku sakit.. Ahh.." rintih Eropa menyentuh perutnya, ia memejamkan mata menahan sakit.

Marvel menarik lengan Aurin. "Lo apain Eropa?!"

Teriakan Marvel membuat Aurin tersentak. Karena pertama kalinya ia mendengar nada tinggi Marvel. "Aku nggak--" mulutnya seakan terkunci karena ketakutan.

Marvel langsung mengangkat tubuh Eropa mendahului Revan baru datang. "Lo siapin mobil cepetan!!"

Revan langsung berlari menyiapkan mobil. Jantungnya berpacu dengan cepat khawatir dengan Eropa.

Marvel menaruh tubuh Eropa dikursi belakang supir, ia melihat tangannya setelah menggendong Eropa, darah?

Berniat menyembunyikan tangannya, Eropa sudah menariknya terlebih dulu. "Marvel... Ini darah?" melihat itu Eropa meneteskan air matanya, cemas dengan kandungannya. Ia sangat berharap tidak ada hal serius pada kandungannya.

Dengan napas tersenggal ia menatap Marvel. "Aku takut..."

"Semuanya baik-baik aja." hanya itu kalimat yang terus Marvel gunakan untuk menenangkan Eropa.

Lelaki itu berlari memutari mobil ingin naik pada kursi samping Eropa. Namun sudah didahului oleh Aurin, akhirnya ia langsung masuk mobil duduk disamping Revan yang mengemudi.

"Eropa maaf, aku bener-bener nggak sengaja..."

Eropa mengangguk perlahan menjawab agar Aurin tidak menyalahkan dirinya terus.

MARVELOUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang