28 > Titik terlemah

1K 106 34
                                    

• • • * * * • • •

Kejadian sebelumnya...

"Gue laper temenin makan."

Zeera menghela napas pendek. "Ini jam 11 malem, kamu nggak takut? Waktu pas itu aku mau pulang padahal baru jam 10 kenapa nggak boleh?"

"Ya biar nginep lah, cantik. Cepet keluar."

"Yaudah tunggu."

Marvel mengajaknya makan malam, lalu menghabiskan waktu dengan menghirup udara malam. Mengelilingi kota yang masih dihiasi oleh lampu terang. Zeera sangat bahagia. Setelah itu Marvel bukannya mengantar ia pulang, pria itu justru membawanya ketempat teman-temannya berkumpul.

Motornya berhenti dihalaman yang dibatasi oleh pagar tinggi. "Kak Marvel cuma mau ngambil yang ketinggalan kan? Aku tunggu sini aja." Zeera seraya tersenyum tipis, memperhatikan Marvel yang melepas helmnya.

"Gue lama." lalu mengajak Zeera kedalam.

Seperti biasanya, ia masih asing berada disini. Belum lagi, sekarang hanya dirinya perempuan disini. Risih sekali mendapatkan tatapan beragam dari mereka. Perbincangan bahkan pergerakan semacam waktu yang sedang berhenti, tergantikan dengan tolehan pada Marvel dan Zeera yang baru saja datang.

Mereka mempersilahkan untuk Marvel dan Zeera duduk. Marvel tampak asik sudah mengobrol dengan topik yang selaras, sedangkan Zeera hanya diam. Lucas menuangkan air untuk Marvel, tentu saja bukan air murni.

"Mau minum?"

"Air biasa aja."

Marvel mengangguk, lalu menyuruh Lucas mengambilkannya. Semuanya minum dengan candaan dan tawa, sampai semuanya tertidur membuat Zeera kebingungan. Marvel disampingnya pun sudah menyandarkan kepalanya dengan mata tertutup. Hanya Zeera yang sadar karena Zeera hanya meminum air putih yang dikasih oleh Marvel sendiri.

"Kak! Marvel bangun!!" Marvel tetap tidak bergeming sedikitpun.

Hanya satu orang disana yang masih berdiri, orang yang menuangkan minumannya.

"Kamu kasih apa sama mereka?!!"

"Ch.. Kita cuma harus main sebentar." Lucas menyeringai.

Zeera bergidik ngeri menatapnya, namun ia tetap pada posisinya. Detik berikutnya, suara berat seseorang memasuki ruangan.

Dia yang berantem sama Marvel diparkiran kan?

Lelaki itu mendekati Lucas. "Gila kas, kerja bagus. Setengahnya gue kasih abis semua ini selesai, oke." ia memberi uang dengan amplop cokelat, cukup banyak.

"Siap Ren." lalu Lucas meninggalkan Zeera dengan tiga orang disana.

"Kalian mau apa?!"

Salah satu teman Rendi mendekati Zeera lalu langsung membekapnya dengan sapu tangan yang entah sudah diberi apa sampai Zeera pun tak sadarkan diri.

• * •

Apa ini? Kenapa aku bisa tidur bersama pria ini?

Darah langsung berdesir ditubuh Zeera, bagai jantung yang berhenti sesaat. Ia tidak mengerti, apa ini editan? Zeera mempercayainya, jelas ini editan. Omong kosong apa ini! Tidak mungkin ia bisa melakukan ini.

Zeera mengejar Enbi yang meninggalkannya. Sampai dimana ia hanya berdua dengan Enbi, terpaksa ia menarik kencang lengan Enbi karena gadis itu tidak mau berhenti bahkan menoleh padanya pun tidak.

MARVELOUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang