49 > Akhir Bahagia [ + Chapter]

677 68 10
                                    

• • • * * * • • •

Setelah mengucapkan kalimat keramat yang ia nyatakan dari hati terdalam dengan tetesan air mata yang tulus. Sang Dokter tiba-tiba datang entah dari mana menepuk pundaknya menyalurkan energi.

Lalu Marvel menyeka wajahnya dan bangkit, menghadap pada sang Dokter dengan wajah serius tak lupa menyentuh kedua tangan Dokter itu menampakkan permohonan.

"Tolong, kasih satu kesempatan lagi. Saya yakin Eropa akan bangun. Saya mohon lakukan apapun sekali lagi, setelah itu saya akan menyerah dan merelakan hidup Eropa."

Dokter menghela napas, ia lelah tapi ia tetap menampakkan wajah positif. Entah pemikiran dari mana, tapi sang Dokter ingin memberikan satu kesempatan itu. Ia langsung memerintahkan suster untuk kembali memasang segala alat bantu hidup.

Marvel mundur, sakit ditubuhnya sudah tidak ia rasa. Memandangi Eropa yang kini ditangani kembali satu Dokter tidak seperti sebelumnya yang ditangani oleh beberapa Dokter.

Eropa, aku mohon ini kesempatan buat kamu kembali hidup dan kasih aku reward buat apa yang udah aku lakuin.

Hanya itu kalimat yang membuatnya semangat terus berharap jika Eropa akan bangun.

Alih-alih pergi dari ruang putih ini, justru Marvel mendekat melangkah untuk ada disisi Eropa. Menemaninya yang sedang berjuang antara hidup dan mati.

Membungkuk, mengelus kepala Eropa. Lalu berucap kembali dengan kalimat yang pernah ia ucapkan sebelumnya.

"Kalo kamu bangun sekarang, kita nikah."

Dokter tetap profesional walaupun ucapan serius Marvel sedikit menggelitik rasa humornya. Tapi semua teralihkan suara monitor yang berubah, detah jantung Eropa kembali. Garis lurus berubah menjadi naik turun seiring dengan gerakan jantung Eropa.

Mata Marvel lalu terbuka lebar, menatap Eropa dan Dokter bergantian. Rasa tidak percaya jika Eropa bisa hidup lagi. Walaupun keyakinan itu tetap ada.

Semuanya menjadi haru, buat merelakan Eropa ada hal yang sulit tapi mengetahui jika Eropa bisa sadar kembali adalah hal yang menakjubkan. Bahkan Papa Eropa pun menangis bahagia melihatnya.

Ini sungguh keajaiban!

*cuma diwattpad kali ya wkwk

• * •

Beberapa bulan setelahnya...

Eropa membuka pintu dan keluar dari kamar mandi, dengan menggendong Zero yang berusia lima bulan dipelukannya. Wanita itu membawanya ke ranjang, menaruhnya di ranjang dengan lembut.

Tubuh pria yang membelakangi istri dan putranya langsung merubah posisi agar menghadap mereka. Eropa terkejut, ia kira suaminya masih tidur.

"Jam berapa sekarang?" suara seraknya bertanya pada Eropa yang tengah sibuk memakaikan segala produk perawatan untuk Zero sebelum dikenakan pakaian.

"Jam tujuh."

"Hari minggu ini aku nggak kemana-mana." kode suaminya, setidaknya ia ingin menikmati hari minggu ini bersama keluarga kecilnya.

"Yauda kamu dikamar aja. Aku mau main sama Zero."

"Aku nggak diajak?"

"Kan kamu nggak mau kemana-mana. Lagian setiap aku ajak liburan hari minggu kamu nggak pernah mau, malah ngurusin pekerjaan kamu terus. Padahal papa nyuruh kamu buat libur."

"Iya maaf ya Eropa sayang..." suaminya justru meledeknya karena melihat wajah Eropa yang cemberut kesal.

Selesai mengurus Zero, Eropa hendak menggendongnya. Namun kalah cepat dengan gerakan suaminya yang sudah mengangkat tubuh Zero dan menguyel-nguyel saking gemasnya.

MARVELOUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang