12 > Hubungan abu-abu

1.9K 150 8
                                    

• • • * * * • • •

Kelopak mata Zeera terbuka, dan mulai menyesuaikan keberadaannya. "Kak Marvel? Kok kita bisa berdua? Kakak nggak ngelakuin sesuatu kan sama aku?" tanya Zeera sangat hati-hati dengan pertanyaan berbobot. Ia sangat terkejut, melihat sekarang ia berada diatas ranjang dengan Marvel. Apa yang ia lakukan semalam? Zeera tidak mengingat betul. Ia tidur berdua dengan Marvel?

Marvel yang sedang duduk bersandar dengan setengah tubuh tertutupi selimut, ia langsung menunduk melihat pergerakan Zeera karena terbangun. "Ch.. Gue nggak sebejat itu, buat ngelakuin hal-hal saat ceweknya nggak sadarkan diri."

"Lo ketiduran semalem, karna nggak ada kamar lagi, ya gue tidur juga disini." lanjutnya.

"Tapi kan ada sofa." cicit Zeera.

"Lo nyuruh gue tidur disofa?"

"Nggak! Maksud aku, kamu kan bisa pindahin aku tidur disofa."

"Lo nggak punya rasa terima kasih nya ya! Masih bagus gue taro lo di kasur, coba kalo gue jahat. Udah gue taro lo diluar!"

Zeera menunduk. Dahlah, semua yang ia ucapkan selalu salah dimata Marvel. Lebih baik ia diam.

"Lo mau disini terus?"

Zeera langsung bersiap untuk bangkit dan mengikuti Marvel yang terlebih dulu sudah keluar kamar. Ruangan yang semalam sangat ramai sudah sepi. Zeera ingat semalam ia tak sadarkan diri sehabis minum sesuatu pemberian teman Marvel, tapi mengapa Marvel bilang Zeera ketiduran. Aneh.

"Lho bukannya semalem naik motor?" tanya Zeera saat melihat Marvel membuka pintu mobil.

"Bawel banget sih!"

Seketika Zeera langsung merapatkan bibirnya kembali. Dan masuk kemobil setelah mengikuti Marvel, tak lupa memasang sabuk pengaman. Ia tak berani menatap Marvel, sepertinya pria itu sedang dalam mood yang buruk, pikir Zeera.

• * •

Zeera dan Enbi berjalan dengan hati-hati karena membawa tumpukan buku paket yang begitu berat. Ada tugas kelompok yang membuat Zeera dan Enbi meminjam beberapa buku paket diperpustakaan.

"Ra, kalo hari ini tugasnya belum selesai, kita mau lanjut ngerjain dimana?"

"Eum.. Dimana aja terserah kamu. Aku ikut aja."

"Kalo dirumah kamu? Ganggu nggak?" mata Enbi dan Zeera menatap lurus menuju kelas.

"Bisa sih, tapi.."

"Yaudah dirumah kamu aja. Aku sih mau aja ngerjain dirumah aku, cuma papah aku lagi dirumah, papah aku galak, hehe. Ntar kalian risih lagi."

Zeera hanya tertawa menanggapi ucapan Enbi. Mereka sampai dikelas, mejanya sudah diatur berkelompok.

"Kamu mending ikut Angga naik motor biar cepet." kelompok nya berisi Angga, Tio, Enbi, dan Zeera. Mungkin maksud Enbi, biar pas mereka berempat memakai dua motor. Seketika Angga langsung menatap Zeera.

"Kayaknya gausah deh, aku bisa pulang sendiri. Nanti aku kasih lokasinya. Kalian tunggu aja kalo udah sampai."

"Yah, kok aneh. Udah ikut naik motor Angga aja. Kamu kenapa? Kaya takut pacarnya marah aja. Jangan² kamu udah punya pacar?"

Zeera hanya tersenyum.

"Dah ya, berarti kamu ikut Angga."

Setelah lama berfokus pada tugas kelompok ini, dan guru mata pelajaran sudah keluar kelas karena jam pelajaran telah usai. Mereka diperbolehkan pulang dan melanjutkannya.

MARVELOUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang