21 > Bukan Perpisahan

1.3K 125 20
                                    

Ponselnya berdering, ia langsung membuka tas selempangnya dan mengambil ponsel. Lalu mengangkat panggilannya, Marvel?

"Kak? Kenapa?"

"Gue dirumah lo sekarang, lo lagi nggak ada dirumah?"

Mata Eropa membulat, secepat itu Marvel kembali pada Zeera? "Aku... Aku lagi dirumah tante, kak."

"Mau gue tunggu atau gue jemput?"

"Tapi aku baru dateng." ia masih berusaha membuat Marvel menyerah dan pergi dari rumahnya, tapi bukan Marvel jika pergi begitu saja.

"Lo dimana?"

"Tunggu, aku yang kesana."

"Oke."

Eropa segera mengganti pakaian dengan pakaian yang baru saja diambilkan oleh tante Sena. Karena dulu ia pernah menginap disini, tante Sena tidak sejahat itu padanya. Walau seperti itu, di otak tante Sena hanya uang.

Ia keluar kamar, melihat Talia dan tante Sena sedang makan, tidak! Talia yang sedang makan dan tante Sena hanya memperhatikannya sampai teralih karena suara pintu tertutup.

"Eropa, makan dulu."

"Aku harus pulang. Talia--" tunggu, jika ia mengajak Talia bersamanya. Marvel akan mengetahui yang sebenarnya.

"Dia akan tinggal dengan ku, aku tidak mungkin merepotkanmu dengan menitipkan anak."

Eropa mengangguk.

• * •

Marvel bangkit saat matanya melihat keberadaan Zeera yang sudah ada didepan pagar rumah. Marvel masih memperhatikan setiap pergerakan Zeera, kala wanita itu membuka pagar tanpa kuncian itu dengan tangannya sendiri.

Ada sesuatu yang ingin ia sampaikan pada Zeera, walau sebenarnya ia tidak yakin. Bagaimana jika ia menyesal?

Zeera membuka pintu dengan kunci yang ia pegang, lalu menyuruh Marvel untuk masuk. Zeera sendiri tak dapat menduga apa yang akan Marvel lakukan disini.

"Mau aku buatin minum?"

"Nggak usah, minuman yang lo buat nggak enak sama sekali." tatapan Marvel lurus menatap Zeera yang saat ini sangat gugup karena perbuatannya. "Gue rasa hubungan kita nggak akan pernah cocok."

"Maksud kak Marvel?"

"Lo masih mau minta putus sama gue?" yang Marvel lakukan saat ini adalah ia harus melepaskan salah satu dari Zeera dan Eropa. Ini pilihan yang berat, sejujurnya ia pun tidak ingin merelakan Zeera begitu saja, tapi hatinya tetap milik Eropa.

"Putus? Aku udah narik ucapan aku waktu itu." Zeera sadar, Marvel akan meninggalkannya dan berpaling pada Eropa. Tapi ia tidak ingin Marvel melepaskannya, walau ia bisa saja menjadi Eropa untuk kembali dengan Marvel. Hanya saja ia tidak ingin menjadi Eropa terus menerus.

"Bukan lo, gue yang bakal akhirin hubungan kita."

"Kenapa?"

Marvel mendekati Zeera, berucap sedikit lembut. "Ini yang terakhir, yang lo tunggu." Marvel mencengkeram lengan Zeera mendorongnya hingga punggung Zeera menyentuh sofa disana.

"Gue bakal kasih perpisahan yang nggak akan lo lupain."

Marvel meraih ceruk leher Zeera, sedikit mengangkatnya agar ia bisa menciumnya. Terus mencium, bahkan sampai Zeera kewalahan dengan segala perlakuan Marvel. Mencoba membuka semua pakaian Zeera dengan mudah.

MARVELOUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang