• • • * * * • • •
"Inget Ra, jangan bikin gue berubah memperlakukan lo selama ini."
Marvel masih menatap tajam, walau arah matanya menuju kedepan. Zeera tetap merasakan aura sisi Marvel yang lain, membuatnya terintimidasi dan merasa kecil tanpa berani menatap balik kearah Marvel.
Zeera mulai takut, Marvel mengemudikan mobilnya dengan kecepatan laju. "Kak.."
Sampai dimana Zeera dibawa ke apartemen Marvel. Bahkan Zeera tidak berani untuk menolak, kemarahan Marvel belum mereda. Masih tercetak jelas diwajahnya.
Marvel mencekal lengan Zeera membawanya ke unit apartemennya. Menarik bahkan menyeret karena Zeera yang terlalu lamban bagi Marvel. Dikamar Marvel, Zeera tahu apa yang akan Marvel lakukan, membuat tubuhnya gemetar ketakutan. Ia mulai menjauhi Marvel, menghindari gerakan cepat Marvel.
Namun Zeera tetap terpojok oleh tubuh dominan Marvel. "Kak.. Aku nggak akan ulangin lagi."
"Berapa kali lagi? Gue udah liat lo sama cowok lain dua kali. Dan lo mau berapa kali lagi? Apa gue salah kalo otak gue mikir lo jalang?!" wajahnya menantang Zeera, dengan polos namun menekan semua perkataanya.
"Aku bukan jalang..." Zeera menunduk.
"Trus apa bangsat?!" Marvel menarik lengan Zeera sampai Zeera terjatuh diranjang kasur.
Marvel mencegah pergerakan Zeera yang ingin menjauh. Marvel dengan cepat duduk dipinggir ranjang dan merendahkan tubuhnya, mengunci pergerakan Zeera dengan tangan sebagai tumpuan disamping Zeera.
Zeera menelan salivanya.
Marvel mendekatkan wajahnya. "Gue tanya, siapa cowok yang pertama kali ngelakuin sama lo?!"
Kamu!
"Nggak bisa jawab kan? Karna gue yakin, cowok sebelum gue itu lebih dari satu." Marvel menyeringai. "Dan alasan itu yang bikin lo gakuat kalo cuma sama gue doang!"
"Terserah kamu, karna dari awal pemikiran kamu tentang aku kaya gitu. Kamu bakal nyesel udah ngomong kaya gini ke aku!"
"Gue?" Marvel tertawa renyah. Tangan Marvel satunya mulai membuka kancing kemejanya. Dan Zeera melihatnya dengan cemas walau hanya membuka kancing, kemeja itu belum sepenuhnya terlepas dari tubuh Marvel.
Zeera menghela napas pendek. "Kamu sering gonta-ganti cewek, apa bedanya?"
Ucapan Zeera sontak membuat Marvel menatap tajam kepadanya. "Yang penting gue nggak sok suci kaya lo. Padahal udah pernah ngelakuin, tapi tetep nolak sentuhan gue."
"Brengsek." ucap Zeera rendah, hanya spontan tanpa tekanan dan teriakan seperti layaknya umpatan.
Hal itu membuat Marvel kembali tertawa miring. Lalu mendekatkan wajahnya diceruk leher Zeera, membisikkan sesuatu pada Zeera.
"Gue emang brengsek."
Hembusan napas Marvel dilehernya membuat tubuhnya meremang.
Marvel menghirup aroma tubuh Zeera yang ia suka, selain Eropa. Pria itu mendaratkan bibirnya pada leher Zeera, menghisapnya dengan lumatan kuat meninggalkan bekas merah disana.
Zeera hanya diam, otaknya membeku karena perlakuan Marvel. Ia mejadi tidak fokus dan lumpuh seketika.
Tangan Marvel lainnya mulai mencoba membuka kancing kemeja Zeera. Dan Zeera mulai sadar dengan apa yang Marvel lakukan. Zeera menyentuh lengan besar Marvel yang mencoba membuka kancingnya. Mencegahnya, namun semuanya percuma saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS ✔
Teen FictionEropa Azeera, seorang gadis cantik yang menyamar menjadi gadis cupu berkacamata hanya karena tak ingin seseorang dari masa lalu kelamnya datang dan mengenalinya. Seorang yang amat ia benci adalah orang yang bilang padanya bahwa semua baik-baik saja...