Bab 4

96 8 14
                                    

Kyuhyun tengah membuka akun emailnya. Waktu menunjukkan pukul pukul satu pagi, di mana seharusnya Kyuhyun beristirahat untuk bekerja di pagi harinya, tapi ia malah tengah membuka laptop untuk mengecek email yang tadi sempat dilihatnya saat masih di kantor.

Kyuhyun mengetukkan jemarinya ke atas meja. Menghitung pertimbangan apakah dia harus membuka email tersebut atau mengabaikannya begitu saja. Jujur, sejak ia bekerja sebagai jurnalis, banyak orang yang mengiriminya email dan mengatakan bahwa itu adalah sumber data untuk investigasi yang tengah dilakukannya. Tapi tak jarang bahwa isi email tersebut hanyalah prank atau beberapa link porno. Cukup beruntung, Kyuhyun tidak pernah membuka email dengan tanpa nama itu di kantor.

Kyuhyun menyandarkan punggungnya di sofa. Ia tengah duduk di lantai beralas karpet di ruang tengah. Laptopnya ada di atas coffee table, bersama dengan beberapa map dokumen lainnya.

"Well..." gumam Kyuhyun pelan. "Tidak ada salahnya mengambil resiko."

Kemudian Kyuhyun membuka email tersebut dan melihat ada beberapa attachment document di dalamnya. Kyuhyun mengunduh semua dokumen tersebut. Kemudian setelah berhasil, ia membuka salah satu dokumen dan membaca dengan seksama.

Jemarinya terhenti sejenak saat ingin menggerakkan kursor.

"Project Deity?"

Kyuhyun mulai membaca semua deret tulisan dalam dokumen tersebut. Belum selesai dengan membaca dokumen tersebut, Kyuhyun lalu membuka dokumen lainnya. Kali ini, isinya berupa foto-foto yang diambil dari jarak cukup jauh. Kualitas gambarnya memang tidak baik, namun Kyuhyun bisa mengenali beberapa wajah dalam semua foto tersebut.

Jantungnya memompa begitu cepat. Ini adalah sensasi yang sangat berbeda dibandingkan ketika Kyuhyun merasa antusias pada hasil investigasinya. Kali ini, ada sensasi dingin yang begitu mencekam. Dan Kyuhyun mungkin tidak bisa melakukannya sendirian.

Kyuhyun kemudian mengulurkan tangannya untuk meraih ponselnya dan mencari salah satu kontak. Begitu menemukan kontak tersebut, Kyuhyun langsung menekan tombol panggil. Terdengar nada sambung untuk beberapa detik, sebelum Kyuhyun mendengar suara di ujung telepon.

"Ini pukul satu pagi. Aku harap ini penting, Kyuhyun."

Kyuhyun menarik nafas perlahan. "Shim..."

"Hm? Apa?"

"Aku terima tawaran itu. Untuk bergabung dengan team liputan Senior Kim. Aku menerimanya."

*****

Siwon sedikit terkejut melihat Seungwoo yang sudah berada di ruangannya dan sibuk dengan Ipad-nya. Ia memeriksa jam di pergelangan tangan dan sadar kalau sudah pukul delapan lewat dua puluh. Entah sejak pukul berapa Han Seungwoo sampai.

"Han, kamu datang lebih awal," tutur Siwon yang berjalan menuju meja kerjanya. Menaruh tas yang sering dibawanya ke meja lalu melepaskan jas untuk menggantungnya di hanger.

Seungwoo mendongak dan tersenyum. Ia berdiri dari meja kerjanya yang berbagi dengan Song lalu berjalan mendekat meja kerja Siwon, dengan Ipad masih di tangannya.

"Hari ini Song bilang akan sedikit terlambat, karena itu saya datang lebih awal."

Siwon mengangguk. "Jadwal untuk hari ini?"

Seungwoo kemudian mengecek layar Ipad. "Pukul sembilan ada rapat partai di ruangan Senator Park. Kemudian pertemuan dengan senator dari independen, Senator Kim Seon Ah pada pukul sepuluh lewat dua puluh lima.

Hari ini anda juga dijadwalkan untuk bertemu dengan konstituen di Distrik Songpa, Walikota Lee akan menemani anda selama pertemuan tersebut. Makan siang dengan Walikota Lee sampai pukul dua lewat empat puluh. Kembali lagi ke Majelis Nasional untuk rapat pengesahan UU Administrasi Publik yang baru.

The Great Deity - PART 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang