Kyuhyun menatap sebuah karangan bunga yang berada di atas mejanya dengan bingung. Saat ia datang, salah satu junior yang langsung menghampirinya untuk memberikan laporan untuk news hari ini memberitahunya kalau dia mendapatkan kiriman bunga.
Dan, begitu Kyuhyun memeriksanya, tidak ada tanda pengenal walaupun ada sebuah amplop kecil. Kyuhyun membukanya dan mengeluarkan sebuah kartu.
Selamat untuk penempatanmu di Majelis Nasional.
Kamu sudah satu langkah semakin dekat pada The Deity.
Mata Kyuhyun melebar begitu selesai membaca tulisan di kartu tersebut. The Deity yang dimaksud pasti Project Deity. Dan yang mengirim bunga tersebut mungkin adalah orang yang sama yang memberinya informasi tentang project itu melalui email. Kyuhyun menaruh tas ranselnya di kursi lalu berjalan keluar ruangan. Ia mendekati salah satu meja juniornya.
"Chae, apa kamu melihat siapa yang mengantar bunga untukku?" tanya Kyuhyun.
Chae melirik pada seniornya tersebut sekilas lalu kembali fokus pada draft berita yang tengah dikerjakannya.
"Seorang kurir biasa yang mengantarkan paket ke kantor. Kenapa senior? Apa ada sesuatu yang aneh?"
Kyuhyun menghela nafas pendek. Ia mengetuk-ketukkan kartu itu di atas tumpukan kertas yang ada di meja kerja Chae. Pandangannya bergerak memperhatikan seluruh area department news di lantai tersebut. Sampai matanya menangkap sosok jurnalis Kim yang pernah ia marahi karena menangapi seduktif dari narasumber
Oh, sepertinya Changmin tidak memecat gadis itu.
Gadis muda itu yang sadar diperhatikan oleh Kyuhyun langsung mengalihkan pandangannya darinya. Kyuhyun mendengus dan menyadari kalau Chae tengah menatapnya.
"Apa?" tanya Kyuhyun.
Chae menghela. "Jangan terlalu keras pada jurnalis junior, senior Cho. Apa senior tidak tahu kalau sikap kerasmu itu sudah begitu terkenal. Bahkan aku dengar dari department HR, ada banyak pelamar CB Net yang menolak untuk ditempatkan di department kita. Apa senior tidak sadar kalau jumlah team department kita berkurang setiap tahunnya?"
Kyuhyun menepuk kepala Chae dengan kartu di tangannya pelan. Chae mengusap kepalanya dan mendengus.
"Aku bersikap keras agar mereka selalu bersikap waspada dan selalu menjaga kode etik dan integritas sebagai jurnalis. Chae, sudah berapa lama kamu di department ini?"
Chae bergumam sebentar. "Ini tahun ke-empat."
Kyuhyun tersenyum.
Kyuhyun lalu melirik layar komputer Chae di mana draft berita yang ditulis gadis itu masih belum selesai. Kemudian pandangannya berpindah pada tumpukan dokumen di mana Kyuhyun yakin kalau itu adalah hasil wawancara dan research yang dilakukan oleh Chae sebelum menulis berita yang bahkan panjangannya mungkin tidak lebih dari satu halaman A4.
"Pikirkan bagaimana kamu bertahan selama empat tahun ini, Chae. Maka kamu akan tahu apa tujuan dari sikapku selama ini pada kalian. Jujur saja, saat aku baru pertama-kali masuk CB Net, aku juga mengalami hal yang sama. Lihat, aku masih bertahan hingga sekarang."
Kyuhyun kembali ke ruangannya dan meninggalkan Chae yang hanya terdiam memandangi punggung sang senior. Bahkan dengan pintu yang tertutup, Chae bisa memperhatikan gerak-gerik seniornya karena ruangan tersebut di kelilingi oleh kaca tebal dan posisi meja Chae juga cukup strategis.
Chae memperhatikan bagaimana Kyuhyun memindahkan pot tanaman bunga itu ke furniture yang dekat jendela agar bisa terkena sinar matahari sebelum ia kembali bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Deity - PART 1
Fiksi PenggemarTentang sebuah project rahasia para konglomerat masa terdahulu yang terlupakan. Part 1 - Complete Part 2 - Soon