Han Jungwoo mengusap wajahnya frustasi. Beberapa teknisi andalan HanTech tengah memastikan sistem komunikasi mereka berjalan dengan baik setelah gangguan tadi. Salah satu pegawainya mengatakan kalau ada bug yang menyerang sistem hingga membuat seluruh server down. Tapi mereka sudah berhasil memperbaikinya dan kini tengah mempersiapkan firewall yang aman untuk mencegah serangan lainnya.
"Pak, sudah selesai!" seru salah satu teknisi.
Han Jungwoo mengangguk. "Langsung beritahu pihak Cheongwadae."
"Baik, pak."
Untuk saat ini Han Jungwoo sedikit merasa lega. Setidaknya mereka berhasil memperbaiki jaringan dalam waktu singkat. Ia melihat timer yang dipasang di dinding tengah ruangan control server HanTech. Timer yang dijadikan patokan tiap kali mereka memperbaiki sistem dan jaringan komunikasi.
Dan untuk memperbaiki jaringan komunikasi BH, mereka membutuhkan waktu kurang lebih empat jam lewat dua puluh menit dan tiga puluh sembilan detik. Bukan sebuah rekor yang bisa dibanggakan oleh Han Jungwoo. Karena para teknisi HanTech harus bekerja ekstra hati-hati agar tidak membuat kebocoran data pada sistem BH.
Di tengah kelegaan itu, Han Jungwoo mendapat telepon dari sang istri. Pria itu berjalan agak menjauh dari kerumunan.
"Ya, Bu? Ibu baik-baik 'kan di rumah?"
"Baik, Ayah. Ayah jangan khawatirkanku. Lagipula listrik juga sudah mulai pulih. Tapi ini Seungwoo, Yah..."
Kening Han Jungwoo berkerut. "Seungwoo? Kenapa sama dia?"
"Tadi saat padam lampu, Seungwoo ijin pergi. Dia bilang mau pergi menolong temannya. Tapi sampai sekarang dia belum pulang, sudah berulang-kali Ibu meneleponnya, tapi dia tidak mengangkat. Ayah, tolong cari Seungwoo ya!"
Han Jungwoo mendesah pelan. Entah apa yang dilakukan oleh putranya itu, pergi keluar rumah di saat listrik padam dan meninggalkan ibunya hanya berdua dengan kakaknya di rumah hanya demi menolong temannya.
"Ibu, tenang, ya. Ayah akan mencoba melacak lokasi ponselnya. Oke?"
Kemudian sambungan telepon terputus. Han Jungwoo menarik nafas lalu pergi menghampiri salah satu meja teknisi untuk meminta dibantu melacak lokasi Seungwoo.
"Pak Bae, bisakah anda lacak ponsel Seungwoo?" tanya Han Jungwoo sembari membuka salah satu aplikasi di ponselnya.
Itu adalah aplikasi HanTech, masih dalam tahap uji-coba. Namun, beliau telah memasangkan beta aplikasi itu di semua ponsel anggota keluarganya, termasuk ponsel Seungwoo. Dan mungkin, ini adalah waktu yang tepat untuk melihat apakah aplikasi itu berjalan dengan baik. Han Jungwoo kemudian memberikan ponsel itu pada Pak Bae, memperlihatkan sebuah kode.
"Tolong lacak di mana Seungwoo berada sekarang, Pak."
*****
Kyuhyun menarik kursi plastik dan duduk di sana sembari menaruh tas ranselnya ke atas meja. Saat Changmin hendak mengatakan sesuatu tentang cucu Presiden Chun, Kyuhyun menahannya untuk bicara. Mereka berada di ruang terbuka dan siapa saja bisa mendengarnya. Terlebih dengan ancaman dari project Deity itu.
Kyuhyun tidak ingin mengambil resiko apa pun. Akhirnya, ia membawa Changmin pergi meninggalkan area Gocheok Sky Dome dan pergi sejauh hampir satu kilometer dan berhenti ketika menemukan minimarket.
Changmin ikut duduk di kursi plastik itu setelah memeriksa pintu minimarket yang ternyata terkunci. Mungkin saat listrik padam, pegawai minimarket langsung mengunci pintu dan pergi untuk evakuasi.
"Seharusnya tadi kita membawa beberapa botol air," tukas Changmin yang melepaskan jaketnya.
Pria itu memperhatikan situasi sekitar, ada begitu banyak orang yang berjalan menuju Gocheok Sky Dome, tapi dia dan Kyuhyun malah pergi ke arah sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Deity - PART 1
FanfictionTentang sebuah project rahasia para konglomerat masa terdahulu yang terlupakan. Part 1 - Complete Part 2 - Soon