Seungwoo terbelalak karena saat ia membuka pintu ruangan, dia sama sekali tidak menemukan Jinhyuk terbaring di tempat tidurnya. Dia hanya pergi dengan ayahnya kurang dari empat puluh menit, tapi mungkinkah Jinhyuk sudah sadar dan dokter membawanya ke ruangan lain untuk pemeriksaan?
Tapi ini adalah bunker. Seungwoo yakin kalau pun ada ruangan khusus medis, tidak mungkin juga mempunyai peralatan lengkap. Terlebih kondisi Jinhyuk pasca menjalani operasi. Pemuda itu masih adalah keadaan lemah. Apakah Presiden Chun yang memberikan perintah untuk memindahkan cucunya tersebut?
Seungwoo memperhatikan lorong bunker yang terlihat normal. Semua staff kepresidenan terlihat bekerja seperti biasa, bahkan terlihat tenang berbeda dari situasi semalam saat Seungwoo dan Jinhyuk tiba. Mungkin karena situasi mulai normal, karena hingga pagi ini tidak ada kejadian aneh lainnya. Seperti kata ayahnya, semua orang bisa pulang ke rumah masing-masing.
Namun, Seungwoo merasakan sesuatu yang aneh pada perutnya. Itu biasanya terjadi jika dia mempunyai firasat buruk. Bahkan semalam sebelum Jinhyuk menghubunginya, Seungwoo merasakan hal yang sama.
"Ah? Tuan Han Seungwoo?"
Seungwoo melihat seorang agent PSS yang kemarin mengawal mereka (lebih tepatnya mengawal Jinhyuk) datang menghampiri.
"Saya pikir kamu sudah pulang bersama orang tuamu."
Seungwoo menggeleng. "Saya masih mengkhawatirkan Jinhyuk, jadi saya pikir akan tetap di sini sampai Jinhyuk sadar. Tapi..." Seungwoo menoleh ke arah tempat tidur yang kosong. "Apa Jinhyuk sudah sadar?"
"Belum. Tapi Presiden Chun memberikan perintah untuk memindahkan cucunya ke rumah sakit untuk mendapatkan pengawasan lebih lanjut. Kondisi di bunker ini tidak cukup layak. Lagipula situasi sudah mulai normal lagi."
Ah, ternyata benar. Tapi itu malah membuat perut Seungwoo semakin tidak nyaman.
"Kalau boleh tahu, rumah sakit mana, ya?"
"Maaf, kalau itu saya tidak bisa memberikan informasi apa pun. Informasi apapun terkait dengan yang berhubungan dengan Presiden Chun, kami tidak bisa sembarangan memberitahu orang lain. Sekalipun, kamu adalah kekasih dari cucu beliau."
Agent PSS itu menepuk lengan Seungwoo. "Pulanglah dan istirahat. Saya yakin, setelah Tuan Jinhyuk sadar, dia akan menghubungi kamu."
*****
Siwon memperhatikan jalan yang mulai ramai dari balkon lantai dua rumah Kyuhyun (atau sebenarnya ini adalah rumah ayahnya). Sepertinya semua pengungsi sudah diperbolehkan untuk meninggalkan shelter. Sesekali, Siwon juga melihat ada kerumunan tentara militer yang melakukan patroli untuk menjaga keamanan.
Sejujurnya, Siwon tidak tahu apakah situasinya benar-benar sudah aman atau belum. Karena jika benar kejadian kemarin itu adalah bagian dari Project Deity, maka mereka harus bersiap untuk sesuatu yang lebih besar. Terlebih jika apa yang dikatakan oleh Yunho semalam adalah suatu kebenaran.
Mengatur ulang sistem dan juga tentang persembahan pada Dewa.
Siwon menghela nafas berat. Setelah dia memberikan penjelasan tentang apa yang diketahuinya perihal Project Deity, Cho Kyuhyun juga membeberkan kalau dia mendapatkan informasi dokumen soal Project Deity dari email anonim beberapa minggu lalu. Bahkan Kyuhyun juga mendapatkan beberapa peringatan kalau semua orang tengah diawasi.
Untuk satu kasus itu, mereka berkesimpulan itu ada kaitannya dengan UU yang baru saja disahkan oleh parlemen. Itu membuat Siwon sangat frustasi.
Jika si anonim bisa mengawasi siapa pun dengan mudah, maka keputusan parlemen kemarin telah membahayakan situasi masyarakat sekarang. Tapi Siwon tidak mengerti, karena mereka sama sekali tidak menemukan hal aneh ketika melakukan pembahasan perubahan undang-undang tersebut. Bahkan usulan Senator Shin juga kandas karena kalah suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Deity - PART 1
FanficTentang sebuah project rahasia para konglomerat masa terdahulu yang terlupakan. Part 1 - Complete Part 2 - Soon