Kim Heechul tengah menatap pemandangan kota Seoul di malam hari dengan segelas minuman beralkohol di tangannya. Ada senyum tersungging di wajah pria tersebut. Dirinya sedang berada di salah satu restaurant yang terletak di lantai tertinggi salah satu hotel mewah di pusat kota. Dengan lampu temaram, alunan musik lembut dan aroma masakan dari arah dapur yang begitu harum.
Perlahan, Heechul kembali menyesap minumannya. Lalu ia sadar ada seseorang yang berjalan menghampirinya. Menarik kursi di sebelahnya dan duduk dengan posisi yang sama, menghadap pada jendela besar yang memperlihatkan keramaian jalanan Seoul. Bahkan mereka juga bisa melihat gedung Majelis Nasional.
Kim Heechul menaruh gelas minumannya ke atas meja. Mengabaikan sejenak pria di sebelahnya yang tengah memesan minuman dari waiter.
"Sepertinya," ucap Heechul membuka pembicaraan. "Pekerjaanmu akhir-akhir ini begitu berat."
"Tentu saja. Melakukan lobi tidak semudah yang kau bayangkan. Terlebih menyangkut banyak hidup yang menjadi pertaruhan di dalamnya."
Heechul mendengus pelan. "Siapa yang menyuruhmu untuk turun menjadi senator, eh."
Pria itu hanya tertawa kecil. Heechul menghela nafas pendek lalu memfokuskan pandangannya pada gelas minumannya sendiri. Ada begitu banyak hal yang mengisi kepalanya saat ini. Terlebih dengan Siwon yang sepertinya belum bergerak.
Heechul melirik gelas minuman yang baru saja dibawakan oleh waiter untuk pria di sampingnya.
"Kudengar..." Heechul memulai, "Presiden akan meminta pertemuan dengan semua senator."
Pria itu bergumam setelahnya menyesap minuman yang dipesannya tersebut. Dengan perlahan, tangannya menggoyangkan gelas itu. "Hanya pertemuan biasa sepertinya."
"Bukan untuk pembahasan undang-undang yang baru saja disahkan?"
Pria itu melirik Heechul. Kemudian ia meletakkan gelas minumannya sembari berdeham. Heechul sendiri memperhatikan tiap gerak-gerik sahabat yang sudah lama dikenalnya tersebut. Ada senyum yang tidak bisa dijelaskan di wajah sang sahabat.
"Bukan. Karena kudengar, Presiden Chun ingin memperkenalkan cucu tertuanya kepada anggota senator. Kamu tahu, selama ini tidak ada orang atau media yang bisa mengungkap sosok cucu tertua sang presiden."
Satu alis Heechul terangkat, terkejut. "Benarkah? Akhirnya, akan diperkenalkan? Hanya untuk kalangan tertutup atau nanti publik bisa mengetahuinya?"
"Kurasa akan diperkenalkan secara bertahap. Kudengar, pemuda itu sudah bertemu dengan Perdana Menteri Joo dan beberapa menteri lainnya. Lalu senator di Majelis Nasional. Dan mungkin terakhir, dia akan muncul di publik secara resmi."
*****
Kyuhyun tengah membaca lanjutan dokumen The Project Deity ketika ia mendapati email baru yang masuk. Dari pengirim anonym yang sama. Dengan segera, Kyuhyun membuka email tersebut dan hanya mendapati sebuah informasi tentang pertemuan khusus Presiden Chun dengan para Senator di Cheongwadae.
Tidak dijelaskan agentda pertemuan yang dimaksud. Bahkan tidak ada penjelasan lainnya kenapa sang pengirim anonym itu memberitahu Kyuhyun tentang pertemuan tersebut.
Kyuhyun tidak bisa menebak apa yang sebenarnya yang diinginkan oleh sang pengirim anonym. Dengan mengirimkan dokumen tentangThe Porject Deity pada Kyuhyun, apa yang diharapkan oleh pengirim anonym itu?
Kyuhyun yang membongkar tentang The Project Deity ke hadapan publik atau ada maksud lainnya?
Bahkan sejak menerima email dokumen tersebut, Kyuhyun hanya berusaha merangkum semua informasi yang dikiranya sangat penting secara kronologis dan masih belum menemukan titik terang apa tujuan dari The Project Deity itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Deity - PART 1
FanfictionTentang sebuah project rahasia para konglomerat masa terdahulu yang terlupakan. Part 1 - Complete Part 2 - Soon