Il Ryong tengah mendengarkan progress pemulihan aliran listrik dan sistem komunikasi dari KEPCO dan perwakilan dari HanTech yang sebagai pemenang tender untuk project sistem komunikasi terpadu antar kementerian beberapa tahun lalu.
Berdasarkan laporan, sudah empat puluh persen aliran listrik kota sudah pulih dan sistem jaringan komunikasi juga sudah bisa digunakan. HanTech juga tidak menemukan sumber masalah yang membuat jaringan komunikasi sempat terputus sebelum kota Seoul berubah menjadi gelap gulita. Tapi mereka akan terus melakukan penyelidikan.
Dilanjutkan oleh laporan dari Jenderal Song dari pihak militer yang bertanggung-jawab untuk keamanan di lapangan. Menurut laporan, masyarakat sudah diarahkan untuk pergi menuju beberapa shelter yang dipersiapkan. Militer dan pihak kepolisian juga melakukan patroli di sekitar area perumahan untuk menjaga agar tidak terjadi penjarahan.
"Bagaimana dengan para senator?" tanya Presiden Chun.
"Kami sudah melakukan evakuasi untuk para senator. Laporan yang masuk, 300 senator sudah aman di gedung Majelis Nasional dan lainnya masih dalam perjalanan karena seluruh jalan lumpuh. Bahkan beberapa senator ada yang terpaksa kembali ke rumah mereka karena situasi jalan yang tidak cukup aman."
Presiden Chun mengangguk. "Terus laporkan perkembangannya padaku, Jenderal Song."
"Baik, Pak Presiden Chun."
Presiden Chun kemudian menatap Il Ryong dengan serius. "Kita harus melakukan rapat darurat, bukan?"
"Baik, Pak. Saya akan mengumpulkan seluruh menteri."
Jenderal Song dan beberapa petinggi militer dan kepolisian berdiri dan memberi hormat sebelum meninggalkan ruangan tersebut. Il Ryong memberi isyarat pada staffnya untuk memberitahu menteri terkait untuk segera berkumpul.
Presiden Chun mendesah. Matanya masih tertuju pada layar besar yang menampilkan beberapa rekaman CCTV dari situasi beberapa lokasi. Il Ryong hanya melirik beliau sekilas lalu kembali berfokus pada ipad di tangannya, karena ia masih harus melakukan follow-up untuk beberapa hal termasuk kondisi cucu Presiden Chun yang kini sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat.
"Il Ryong..."
Il Ryong menatap Presiden Chun lekat. "Ya, Pak Presiden?"
"Rasanya aku tidak pernah menyangka kalau hari ini akan datang," ucap Presiden Chun pelan.
Il Ryong terdiam sejenak. Ia memperhatikan situasi sekitar. Beberapa orang terlihat begitu sibuk dengan desk-job mereka masing-masing. Lagipula di meja tersebut hanya ada Il Ryong dan Presiden Chun, jadi tidak ada orang lain yang mendengarkan ucapan Presiden Chun tadi.
"Maksud anda, Pak?"
Presiden Chun memandang Il Ryong dengan serius. "Aku tahu, kalau kamu pasti mengetahuinya. Tentang Project Deity."
Mata Il Ryong melebar. Rasanya, dia tidak pernah menyangka kalau Presiden Chun sendiri yang akan mengatakannya secara lugas seperti ini tentang project itu. Walaupun menurut Siwon, hanya ada tiga keluarga yang mempunyai motif terbesar dan yang paling diuntungkan dari project ini. Keluarga Chun adalah salah satunya. Namun, ucapan Presiden Chun tidak menyaratkan kalau keluarga Chun yang memulai project ini lagi.
Tapi begitu ada banyak skenario. Il Ryong tidak bisa bertindak gegabah, walaupun begitu ia harus mencari tahu informasi sebanyak-banyaknya.
"Pak, apakah anda tahu siapa yang memulai kembali project ini?"
*****
Siwon memasuki ruangan kerjanya. Ia melemparkan kantung tidur yang diberikan oleh salah satu tentara militer ke sofa. Saat sampai di gedung Majelis Nasional, Siwon melihat sebagian besar rekan senatornya yang juga dievakuasi. Namun, dia belum melihat Senator Jung Yunho dan Floor Leader Senator Park Jungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Deity - PART 1
أدب الهواةTentang sebuah project rahasia para konglomerat masa terdahulu yang terlupakan. Part 1 - Complete Part 2 - Soon