-
-
-Nalissa atau yang sering di panggil lisa, Melangkahkan kaki gugup di koridor high school yang sepi karna bel masuk sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Menoleh ke kanan kiri, mencari kelas yang di katakan pak kepsek tadi setelah mengisi formulir murid baru, sambil mengagumi interior sekolah barunya.
"Pasti yang sekolah di sini orang kaya" gumam lisa menunduk. Dan mungkin hanya dirinya murid high school yang melalui jalur beasiswa.
Apa teman sekelasku baik baik___ pikir lisa sedikit takut.Tiba-tiba senyumnya mengembang ketika mengingat wajah bahagia ibu dan adiknya.
Di saat ia memberi tahu soal ia yang diterima di sekolah ternama, High school.
Wajah wanita paru baya yang tetap cantik itu tersenyum haru, memamerkan surat penerimaan murid High school kepada seluruh tetangga yang turut bahagia, juga membelikan seragam baru dan peralatan sekolah dengan uang tabungannya selama sebulan bekerja di korea.Lisa menghentikan langkahnya saat menemukan kelas 10 A___" fyuh~~ jangan gugup Nalissa"___ monolognya, meyakinkan diri. Merapikan rok seragamnya yang sedikit berantakan.
"Minggir, aku mau masuk"
Lisa sontak menoleh karna terkejut saat ada suara datar di belakangnya.
Bukannya menyingkir lisa malah mematung, mendongak menatap siswa tinggi dan tampan yang juga menatapnya datar."Minggir!!!"
"_Eoh_"
Lisa tersadar dari lamunannya, melangkahkan kakinya ke samping, mempersilahkan siswa tampan itu masuk tapi belum sempat pemuda itu melangkah, suara tegas yang menusuk telinga membuat siswa itu mengurungkan niatnya. berbalik lalu mendengus saat guru BK melangkah mendekat sambil menatapnya tajam.
"Kalian terlambat"
Lisa membelalak, ingin membuka suara tapi segera menunduk saat guru BK itu menatapnya tajam, rasanya ia ingin menangis saja.
Ini hari pertama masuk ke sekolah barunya dan ia tidak ingin mencari masalah tapi kini sudah pasti ia akan mendapatkan hukuman, juga ibunya pasti akan sedih."Hanya aku, dia murid baru" ucap siswa itu santai, melirik gadis yang ia tebak murid baru karna ia belum pernah melihat ada gadis dengan wajah western di kelasnya.
Lisa mendongak menatap siswa tampan itu dari samping."Kau murid baru?!"
Dengan cepat lisa mengangguk lucu.
"saya Nalissa, pindahan dari swiss" ucapnya membungkuk hormat."Tapi bahasa koreamu sangat bagus?"
"Ah itu, ibu saya berasal dari korea dan ibu juga suka berbahasa korea jika berbicara kepada anak anaknya jadi kami terbiasa dengan bahasa korea"
jung hyunbin atau lebih sering disebut guru killer yang menjabat menjadi guru BK itu mengangguk paham mendengar penjelasan lisa. Menoleh, menatap tajam siswa yang tak merubah mimik wajahnya sama sekali.
"Kali ini kau ku ampuni jungkook karna kau harus membawanya masuk"
Jungkook memutar bola matanya malas.
"Apa aku boleh masuk sekarang, waktunya hampir habis"Jung hyunbin mengangguk, berbalik melangkahkan kaki, kembali melaksanakan tugasnya, berkeliling mencari mangsa yang melanggar aturan.
"Ayo"
"Eoh!!!"
Ceklek~~
Jungkook membuka pintu kelas 10 A, melangkah lebih dulu menghampiri guru yang hendak marah kepadanya karna terlambat tapi di urungkan setelah mendengar ucapan jungkook. lalu kembali melangkah menuju mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LISA (end)
Teen FictionNalissa atau sering di panggil lisa, gadis cantik asal swiss pindah ke negara ibunya, korea selatan setelah ayahnya meninggalkan dunia dan keluarga untuk selama lamanya. Gadis dari keluarga sederhana yang tinggal bersama ibu dan adik laki lakinya...