20. Pasrah

1.8K 299 13
                                    

Happy reading- - - -

Typo!!!

-

-

-

-

Eoh?!

"jangan sentuh noona ku bajingan"

Laki laki itu menyeringai mendengar teriakan marah haruto, menoleh ke arah anak buahnya, mengisyaratkan sesuatu lewat tatapan yang langsung di mengerti oleh beberapa siswa smp itu.

Lisa mundur, meremat celana jeans nya saat laki laki itu terus melangkah maju ke arahnya.

"lepas!!! noona lari"

Membelalak lisa sontak berlari ke arah haruto yang kedua tangannya di tahan oleh beberapa siswa agar tak memberontak. Ingin menolong adiknya namun malah dirinya yang terjebak.

Tak~

bruk~

"Noona!!!"

Pekikkan pilu haruto membuat mereka tertawa puas melihat lisa yang tak sadarkan diri di pelukan kakak kelasnya.

Ya_ laki laki itu memukul kepala belakang lisa sampai gadis itu tak sadarkan diri.

"Bajingan, jangan pernah menyentuh noona ku akh~~ lepas!!!"

Laki laki itu membawa lisa duduk di tepian, menyandarkan lisa di tembok gang buntu itu.

Haruto terus memberontak dengan tatapan tak lepas dari lisa.

"Aku tak pernah merebut dia dari mu bajingan"

"Apa aku harus mencium noonamu agar kau mengakuinya"

"Brengsek, sudah aku katakan padamu, aku tak  pernah merebut kekasih genitmu itu, cih"

Mendengar ucapan haruto membuat laki laki itu mengepalkan tangan menahan amarah. Melangkah lebar ke arah haruto.

Bug~

"Berani beraninya kau_

Bug~

"Uhuk~ ~  kenapa? kau tak terima, heh asal kau tahu kekasihmu itu sudah pernah merayu semua anak buahmu ini"

Laki laki itu sontak mengalihkan pandangan ke arah anak buahnya yang menggeleng kan kepala cepat, menyangkal ucapan haruto.

"Kau mau mati hah"

Terkekeh, Haruto meludahkan sedikit darah yang keluar dari mulutnya, menatap tanpa takut ke arah seniornya.

"Jika kau berani jangan libatkan anak buahmu,   kita satu lawan satu dan jika aku yang menang kau harus membiarkan aku dan noona pergi dari sini"

terdiam sejenak, laki laki itu memikirkan tawaran yang sedikit menarik bagi dirinya detik kemudian laki laki itu menyuruh anak buahnya untuk melepaskan haruto.

Haruto yang melihat itu pun terus bersyukur dalam hati ketika seniornya menerima tawaran nya, merenggangkan otot lengan haruto tak akan menyia nyiakan kesempatan ini.

Ia harus membawa noona nya pulang secepatnya.

"Tahan dulu, aku juga mempunyai satu syarat"

Deg~

Dalam hati haruto terus merapalkan doa agar syarat yang seniornya berikan itu bukan noonanya, ia akan menuruti semua permintaan laki laki itu asalkan jangan noonanya.

"A_apa?!"

"Ekhem.. Jika aku yang menang, kau harus membiarkan aku membawa noonamu, bagaimana apa kau setuju?! "

MY LISA (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang