23. Pesanan

1.7K 278 6
                                    

Happy reading~~

Typo!!!

~
~

~
~

"Unnie kau memanggilku?!"

"Ah iya, Lisa kau bisa mengantar pesanan ini, shen tidak masuk hari ini dan aku tak bisa meninggalkan kasir" ucap hyuna, penjaga kasir di tempat ia bekerja.

Lisa terdiam, ia tak langsung menjawab, melirik jam di pergelangan tangan yang menunjukkan jam 8 malam, kemudian mengangguk ragu dengan senyum tipis.

"... Embh... Si_siapa yang akan membantu jisoo unnie di sini?!"

"Jangan khawatir, aku akan membantunya. Kau mau kan?!"

Sekali lagi lisa hanya mengangguk ragu sambil menggaruk pelipis kirinya.

Sebenarnya ia ingin menolak karna ia juga punya pekerjaan lain tapi jika menolak lisa merasa itu tak baik bagi dirinya yang termasuk orang baru disini.

Ia tak mungkin menolak seniornya itu walaupun sehun oppa sangat membedakan dirinya dengan karyawan yang lain.

"Nah~ ini, ini dan ini alamatnya"

"Ini semua hanya satu tempat?!" tanya lisa

Hyuna mengangguk dengan senyum mengembang.

"Ka_kalau begitu aku pergi dulu unnie"

"Hem, hati hati lisa" pekik hyuna yang di balas anggukan juga jempol yang terangkat oleh lisa.

Lisa melangkah ke arah sepedanya, menaruh pesanan di dalam keranjang lalu menaiki sepedanya.

mengulum bibir dengan kepalan tangan yang ia angkat sebatas dada, memberi semangat pada dirinya sendiri.

"Semangat lisa" monolognya penuh semangat.

~
~

Lisa mengedarkan pandangan saat ia sudah memasuki kawasan yang di tuju, mencari alamat apartemen yang tertera di kertas yang ia genggam sambil mengagumi kawasan elit itu.

"wah~ mewah sekali. jika aku kaya, aku akan mengajak ibu dan haru tinggal di sini" ucapnya dengan kekehan kecil, merasa lucu akan ucapannya sendiri.

Menghentikan langkah tepat di depan apartemen mewah, lisa mencoba lebih teliti membaca alamat yang tertera.
"Apa benar disini? Tapi tulisannya benar, apa aku harus memencet belnya?!"

Entah mengapa ia menjadi ragu dan sedikit takut. apa karna ini pertama kalinya ia mengantarkan pesanan seperti ini.

Menghela nafas pelan, lisa mengangkat tangan ke arah bel, sesekali melihat alamat yang ia genggam memastikan ia tak salah tempat.

"Eoh?!"

"Lisa!"

lisa membulatkan matanya saat seseorang yang membuka pintu itu seseorang yang ia kenal, menatapnya dengan ekspresi yang sama seperti yang ia tunjukkan.

dengan cepat lisa membaca lagi alamat yang tertera dan benar, ini tempatnya apakah mingyu yang memesan.

"Mi_mingyu, a_apa kau memesan sesuatu di oh cafe?!"

Mengernyit, mingyu menggeleng menjawab pertanyaan gadis itu, menimbulkan raut merah pada kedua pipi tembem lisa, merasa malu karna salah alamat.

Tapi ini alamat yang tertera bahkan ia sudah melihatnya lebih dari 30 kali, juga kedua matanya tidak rabun.

"Embh... Tapi alamatnya di sini" ucapnya sambil menunjukkan alamat yang tertera tepat di depan wajah mingyu.

Laki laki itu menyipitkan mata, mencoba membaca kertas kecil itu dengan serius lalu mengangguk membenarkan.

MY LISA (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang