Happy reading~~
Typo!!!
.
.
.
Lisa menunduk dalam dengan rematan kuat pada ujung hoodie kuning yang kebetulan ia kenakan. Tak berani mendongak saat tatapan tajam tertuju padanya.
Yibo seseorang yang berada di dalam kamar pun tak mengeluarkan suara, yang ia lakukan hanya menatap gemas gadis itu tapi wajah datarnya malah membuat gadis itu takut.
Ia menghela nafas kasar, mencoba meredam amarah tertahan ulah sahabatnya itu.
Sahabatnya itu pasti tahu ia paling tidak suka jika sesuatu apapun yang ia larang di langgar tapi sepertinya joshua memang memancing amarahnya.
Sekarang ia tak tahu kemana joshua pergi setelah ia menyuruhnya keluar.
Padahal ia sudah berusaha menyimpan Kekesalannya sedari tadi, saat ketiga gadis menjijikkan itu mempermainkan gadis yang ia cari.
Kruyuk~~
Lisa memejamkan mata malu dan takut, jeritan perutnya yang lapar tak bisa ia tahan.
"kau lapar?!"
Sontak ia mengangguk cepat detik kemudian menggeleng saat ia sadar bahwa seseorang yang berada di hadapannya tidak ia kenali.
Yibo mengangkat sedikit sudut bibirnya, ia tak menyangkah gadis itu lebih menarik dari apa yang ia kira.
"ayo keluar" ucapnya, melangkah keluar.
Lisa menoleh, melihat pintu yang kembali tertutup setelah laki laki itu keluar.
Dengan ragu ia berdiri, melangkah pelan ke arah pintu.
"apa aku harus keluar?.... Tidak tidak"
Ia berbalik kembali duduk di sisi kasur dengan pandangan fokus ke arah pintu. Niatnya ingin menahan lapar sampai ia pulang tapi perutnya yang kecil kembali menjerit minta makan.
"Aduh~ sepertinya kali ini perutku tak bisa menahan lebih lama lagi"
Lisa kembali melangkah, menyembulkan kepalanya ke luar, mengedarkan pandangan ke segala arah.
eoh!!!
Ia membulatkan matanya, membeku saat pandangannya jatuh pada beberapa orang yang duduk berkumpul di tengah tengah ruangan, juga menatapnya aneh.
Dengan cepat ia memasukkan kembali kepalanya ke dalam kamar, menutup pintu tanpa suara, mengundang kekehan keras dari luar yang bisa lisa dengar.
"ba_bagaimana ini?" tanya nya pada diri sendiri, menutup wajah merahnya dengan kedua telapak tangan, merasa malu.
Lisa membuka telapak tangannya yang menutup wajah, mengernyit bingung saat di luar kembali senyap tidak ada suara kekehan lagi.
Ia menempelkan telinganya ke pintu ingin tahu apa yang terjadi tapi ia masih tak mendengar apa apa kecuali suara langkah seseorang yang mendekat ke arah pintu.
Sontak lisa melangkah mundur bertepatan seseorang membuka pintu lebar, ia menunduk takut.
"ayo keluar, aku sudah memasak" ucapnya datar namun penuh perhatian sambil menahan pintu agar tetap terbuka.
Lisa ingin menolak tapi ucapan datar laki laki itu membuat ia takut. Dengan gugup ia melangkah pelan melewati laki laki itu. Menunduk dalam saat semua tatapan tertuju padanya.
Ia berhenti, merasa malu dan takut membuat yibo yang masih berada di belakangnya mengernyit, tanpa aba aba yibo menarik pelan tangan gadis itu menautkan tangan besarnya dengan tangan mungil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LISA (end)
Teen FictionNalissa atau sering di panggil lisa, gadis cantik asal swiss pindah ke negara ibunya, korea selatan setelah ayahnya meninggalkan dunia dan keluarga untuk selama lamanya. Gadis dari keluarga sederhana yang tinggal bersama ibu dan adik laki lakinya...
