Bagian 29

26 1 0
                                    

Semua orang itu butuh proses untuk berubah, begitupun yang dirasakan oleh Ansara. Hari ini adalah hari baru untuknya, setelah berkali-kali dia mencari, akhirnya ia memutuskan untuk memakai jilbab. Ini adalah langkah awalnya untuk melindungi Ayahnya dari siksa api neraka. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Ahzab ayat 59:

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Berdasarkan ayat tersebut sudah jelas diperintahkan untuk seorang muslimah memakai jilbab, ia pun semakin meneguhkan hatinya.

Kemarin saat ikut kajian, Ansara banyak mendapat ilmu baru, rasanya satu kali tidak cukup untuk mendengarkan satu topik pembahasan, sepulang dari kajian iapun kembali membuka youtube dan mencari video-video kajian baru, entah kenapa hal ini lebih menarik daripada pelajaran yang ia kuasai di sekolah.

Ia menatap kembali dirinya di cermin, memakai jilbab dan seragam barunya yang ia beli saat liburan, niatnya memakai jilbab memang sudah lama, tapi ia takut memulai. Lalu iapun memberanikan diri untuk turun ke bawah menemui Ayah dan Rayyan.

"Pagi Ayah" ucapnya, semua orangpun Melihatnya kaget.

"Ini anak Ayah, Ansara?" tanya Bastian

"Kenapa yah? Jelek ya?" ucap Ansara

"Masya Allah cantiknya, kamu cantik sayang, seperti mama" ucapnya

"Ini ayah benerankan? Ansara gak aneh pake jilbabnya?" tanya Ansara

"Kamu cantik sayang, tanya aja sama Rayyan, Ansara cantikkan?" ucap Bastian

"Cantik yah, lo cantik pake jilbab" ucap Rayyan

Ia pun duduk bersama keluarganya di meja makan, tapi sebelum duduk, ia memperhatikan ayahnya yang mengusap matanya berkali-kali.

"Ayah kenapa Nangis?" tanya Ansara

"Ayah cuma terharu sayang, anak ayah udah besar, udah menutup aurat, ayah sangat bersyukur nak" ucapnya

Ayahnya memang tampak tegas, tapi hatinya begitu lembut.

"Tapi yah, Ansara gak mau ayah nangis, semua ini juga karena ayah, Ansara banyak belajar dari orang sekitar Ansara yah, bukannya jilbab itu wajib yah?" ucap Ansara

"Iya nak, ini udah berhenti kok, kamu benar, jilbab itu wajib untuk semua muslimah, itu sudah tertera dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 59" ucap Bastian

"Ansara cuma mau jadi hamba Allah yang baik yah, Ansara udah banyak keliru, udah banyak dosa, sekarang ansara mau jadi anak yang baik, supaya kita bisa ketemu di syurga lagi sama mama" ucap Ansara

"Iya sayang, mama pasti senang lihat kamu seperti ini, sebelum mama meninggal, mama cerita ke Ayah, suatu saat mama pengen liat kamu pakai jilbab, dan sekarang impian mama terwujud, meskipun mama udah enggak ada" ucapnya lagi

Sementara Rayyan hanya menyimak obrolan mereka. Baginya penampilan Ansara sekarang lebih baik dari yang dulu, jilbab bisa melindungi Ansara dari pandangan laki-laki, begitupun Rayyan, dia sadar Ansara bukanlah mahramnya, untuk itu ia juga harus mulai menjaga jarak.

"Ayah udah jangan nangis lagi, kita makan yuk, Ansara takut telat nih ke sekolah hehe" ucap Ansara

Merekapun makan bersama, setelah sarapan Ansara dan Rayyan berpamitan untuk pergi ke sekolah.

Tentunya gosip mereka bersaudara, sudah menyebar dengan luasnya, ditambah lagi dengan penampilan baru Ansara, yang pastinya membuat seluruh penjuru sekolah pangling.

Kira-kira beginilah tanggapan siswa lain saat Ansara turun dari mobil bersama Rayyan.

"Gue kira mereka pacaran, ternyata sodaraan"

"Lagian sodaraan tapi ditutup-tutupin ada apa sih? Pasti ada yang gak beres"

"Papanya Rayyan poligami kali"

"Kok Ansara pake jilbab ya? Sejak kapan?"

"Wah ini sih pasti ketularan si Rahma"

Mendengar tanggapan itu, bukanlah suatu masalah bagi orang secuek ansara dan rayyan. Bisa hidup tenang adalah hal yang mereka syukuri sekarang.

--------
Kalau kalian, sudah bersyukur kah hari ini?

Jangan lupa bersyukur ya

Jangan lupa voment jugaaa:)

ANSARA JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang