Bagian 25

27 2 0
                                    

Bandung

Sudah lama Ansara tidak ke kota ini, terakhir kali ia datang ke Bandung saat masih SD untuk bertemu dengan keluarga Ayahnya.
Baginya dulu Bandung adalah kota yang sejuk, dengan nuansa pedesaan yang masih kental dan banyak pohon-pohon asri disepanjang jalan, kini Bandung sudah berubah, banyak gedung disamping kanan dan kiri beserta lampu berkilauan disetiap sudut kota. Tetapi, kampung halaman ayahnya tetap sama seperti dulu, pemandangan kebun teh dan danau yang asri masih bisa ia nikmati.

Mobil terus melaju dan berhenti tepat pada rumah besar bernuansa kayu yang menyatu dengan Alam. Merekapun turun dari mobil.

"Ada yang berubah gak sara?" tanya Bastian sambil merangkul putrinya yang sedang menatap kagum.

"Kalau rumah masih sama kaya dulu ayah, yang berubah bunga-bunga dan tanaman disekitar rumah yang tumbuh jadi lebat"
Ucap Ansara

"Iya ya, Ayah juga pangling liatnya, tapi ga masalah selagi mang deden masih bisa ngerawatnya." ucap Bastian

"Ayah gak nanyain rayyan?" ucap rayyan yang muncul ditengah-tengah mereka

"Kamu kan baru pindah ke Jakarta, jadi ya paling kalau ayah tanya juga Rayyan gak akan jawab berbeda" ucap Bastian

"Hehe iya sih Ayah" ucap Rayyan

"Yaudah yuk masuk" ajak Bastian

"Dulu kayanya waktu Ansara datang kesini nggak ada rayyan yah Ayah?" tanya Ansara

"Rayyan udah tinggal di Asrama waktu itu" ucap Bastian

"Kalau ada gue emang lo mau ngomong apa?" tanya Rayyan dengan senyum jahil

"Paling kenalan" ucap Ansara

"Oh" ucap Rayyan

"Udah sana kalian mandi, habis mandi kita ke kebun teh depan rumah, terus buat teh hijau deh" ucap Bastian

"Boleh Ayah" ucap Ansara

"Siap Ayah"ucap Rayyan

*****
Setelah semua selesai mandi, merekapun menuju kebun teh milik Bastian yang terletak didepan rumah,disana mereka duduk di pondok kecil untuk para pemetik daun teh beristirahat.

"Ayah kenapa ga tinggal di Bandung?" tanya Ansara

"Karena Mama kamu ingin tinggal di Jakarta, lagian ayah juga bisa minta tolong sama adik Ayah untuk mengawasi kebun teh ini" ucap Bastian

"Ayah cinta banget sama Mama ya sampe mau nurutin keinginan mama" ucap Ansara

"Kalau gak cinta gak mungkin dinikahin" ucap Rayyan.

Mendadak suasana jadi hening, Rayyan langsung meralat kata-katanya karena mungkin ada yang salah.

"Maksud gue, semua yang dilakuin sama kepala rumah tangga atau suami itu pasti sudah dipertimbangkan dengan baik termasuk untuk urusan tempat tinggal" ucap Rayyan

"Iya nak, udah yuk kita petik daun teh dulu, keburu gelap" ucap Bastian

Merekapun langsung memetik daun teh, kata Ayah bastian daun teh yang sudah matang itu berwarna hijau muda dengan daun yang tidak terlalu lebar karena aromanya akan kuat dan jangan terlalu memetik kearah bawah karena akan berimbas pada pertumbuhan pucuk baru.

Ayah bastian sudah lama berkecimpung dalam dunia bisnis, termasuk menjadikan kebun teh ini sebagai lapangan pekerjaan warga sekitar dan membuat produk teh khas daerah itu sendiri yang akan dikirimkan ke seluruh indonesia, tentunya dengan kualitas yang baik.

"Gue udah banyak nih" ucap Rayyan seraya menujukkan keranjang yang dipenuhi oleh daun teh pada Ansara

Ansara yang melihatnya pun langsung berbalik "Oke gue juga udah nih"

"Udah selesai?" tanya Bastian sembari menata cangkir yang akan mereka gunakan untuk mengeteh.

"Ini ayah" Ansara menyerahkan keranjang yang berisi daun teh pada bastian

"Tau gak? Sebenarnya ini nggak bisa langsung kita buat jadi minuman" ucap Bastian

Ansara dan Rayyan terdiam sambil saling bertatapan lalu melongo

"Terus kenapa Ayah suruh kami untuk petik daun itu? kan kasian Ayah" ucap Ansara.

"Tenang dulu, ayah jelaskan" ucap Bastian

"Tadi Ayah lihat kalian medengarkan ayah untuk memetik daun teh yang sudah ayah sebutkan kriterianya, nanti daun teh yang sudah kalian petik ayah kasihkan ke petani untuk diolah dan di proses menjadi teh yang berkualitas sehingga bisa dinikmati. Poinnya disini, ayah ingin kalian belajar proses pembuatan teh, termasuk cara memetiknya" ucap Bastian

"Besok kalian bisa lihat cara pembuatannya di pabrik teh, gak jauh dari rumah ayah, sekalian kalian belajar" ucap Bastian

"Ayah selalu beda emang, penuh kejutan aku kira teh ini bakalan mubazir" ucap Ansara.

"Rayyan kira kita gak akan minum teh" ucap Rayyan.

"Ada kok, kita tetap minum teh" ucap bastian sembari mengeluarkan botol berisi teh yang tinggal dipanaskan dengan menggunakan heater.

"Kenapa gak besok aja petiknya Ayah?" tanya Ansara

"Kalau besok belum tentu kalian bangun lebih cepat daripada petani teh disini hehe" ucap bastian

"Udah nih minum, tapi seru kan tadi petik daun teh?" ucap Bastian

"Seru Ayah" ucap Rayyan dan Ansara berbarengan.

"Ayah mau cerita tentang teh" ucap bastian

"Setelah ia dipetik ada banyak proses yang harus ia lalui yang pertama adalah pelayuan,terus pememaran, terus penghentian oksidasi, terus penguningan, pembentukan, pengeringan dan pemeliharaan untuk penyimpanan. Banyak gak tuh?" ucap Bastian

"Banyak banget Ayah" ucap Ansara

"Jadi Kesimpulannya apa Ayah?" tanya Rayyan mengerti.

"Jadi seperti halnya sebuah teh, manusia juga berproses, banyak masalah datang membuat dia kuat, banyak ujian datang membuat dia sadar, banyak musibah datang membuat dia sabar, banyak nikmat datang membuat dia bersyukur. Ada hal baik yang bisa dipetik setiap harinya."

"Yaampun Ansara gak sadar kalau ayah meminta kita untuk berfikir dan muhasabbah" ucap Ansara

"Ayah minta maaf ya kalau selama ini ayah belum bisa jadi ayah yang baik untuk kalian" ucap Bastian tertunduk

"Ayah udah jadi Ayah yang baik buat kita, malah kayanya Ansara yang masih kurang jadi anak yang baik buat Ayah,  maafin sara ya ayah" ucap Ansara sembari memeluk Bastian

"Ayah udah jadi ayah yang baik buat Rayyan, Rayyan juga minta maaf ya Ayah" ucap Rayyan

Sebenarnya momen minta maaf ini sudah sering terjadi semenjak Bastian masuk ke Rumah Sakit dan Ansara memutuskan untuk kembali ke Rumah. Tapi itulah keluarga, sedekat apapun kita, jika ada salah maka minta maaflah.

Minta maaf itu perlu, perlu sekali, kalau bisa tiap hari, karena setiap hari kita pasti berbuat kesalahan. Jangan lupa juga untuk memaafkan diri sendiri.

-------
Assalamualaikum semuanya, maaf banget Author baru sempat Update, semoga ada pelajaran yang bisa diambil di Bagian 25. Stay safe and healthy ❤

ANSARA JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang