"Assalamualaikum yah" ucap rayyan
"Waalaikumsalam, sore sekali pulangnya yan" ucap bastian
"Tadi belajar dulu sama anak-anak yah" ucap rayyan
"Lain kali belajar disini saja biar gak terlalu sepi dan ayah bisa mengenal teman-teman kamu" ucap bastian
"Iya lain kali rayyan aja mereka kesini" ucap rayyan
"Gimana hari ini di sekolah? Ada cerita apa?" tanya bastian
"Seperti biasa ayah, tapi seminggu ini pulangnya lebih cepat, soalnya minggu depan sudah mulai ujian" ucap rayyan
"Kamu bisa belajar sendiri? Apa perlu ayah daftarkan bimbel? "tanya bastian
"Insyaallah bisa yah" ucap rayyan
"Ya udah kalau begitu, ayah mau telepon ansara dulu" ucap bastian
"Rayyan ke kamar dulu yah" ucap rayyan
Akhir-akhir ini memang rayyan jarang sekali bercerita tentang ansara, terakhir kali rayyan bercerita saat ansara mengalami pembulian itu pun hanya to the poin, apa mungkin karena waktu itu ia melarang rayyan untuk memikirkan masalahnya dengan ansara membuat kedua anaknya itu perang dingin.
Ia pun mengetikkan nomor ansara yang baru di ponselnya, sebenarnya bastian lebih suka jika bertemu langsung dengan putrinya itu, tapi karena ansara bekerja maka waktu bertemunya menjadi sempit, sementara ia juga harus memperhatikan waktu istirahat dan belajar untuk putrinya.
"Assalamualaikum yah" ucap ansara
"Waalaikumsalam nak, udah selesai bekerja? Ansara lagi dimana? "tanya bastian
"Sudah yah, ini sudah ada di kamar kontrakan" ucap ansara
"Gimana persiapan ujian kamu? Tadi ayah dengar kata rayyan minggu depan kalian sudah ujian ya? "tanya bastian
"Lumayan ayah, dari satu minggu yang lalu, ansara sudah belajar dan mencicil materi bersama rahma dan shakira" ucap ansara
"Baguslah kalau begitu, ansara udah makan?" tanya bastian
"Sudah ayah, ayah sudah makan? "tanya ansara
"Belum, ayah nunggu rayyan pulang, dia baru pulang tadi, terus lagi mandi" ucap bastian
"Oh iya ayah, tadi rayyan dan teman-temannya mampir ke toko kue ansara dan mungkin baru selesai belajar menjelang toko tutup" ucap ansara
"Oh ya bagus dong sayang, kamu sama rayyan baik-baik aja kan di sekolah? Gak ada masalah lagi? " ucap bastian
"Baik kok yah, gak ada masalah" ucap ansara
"Kapan kamu main ke rumah ayah?" tanya bastian
"Selesai ujian mungkin yah" ucap ansara
"Ya sudah sekarang fokus ujian dulu, ayah mau siap-siap makan malam dulu ya ansara, Assalamualaikum" ucap bastian
"Waalaikumsalam" ucap ansara
***
"Yah kenapa makannya kaya gitu? Ada yang ayah pikirkan? "tanya rayyan
Bastian memang memikirkan sesuatu terkait kedua anaknya, bagaimana agar mereka bisa dekat dan saling menjaga menjadi satu keluarga yang utuh, ia juga takut kalau tiba-tiba Allah memanggilnya sementara ia masih ada tanggungan rayyan dan ansara yang harus bisa ia didik sebaik mungkin agar bisa berkumpul di surga nanti.
Semenjak kematian mama ansara, kesehatan bastian memang menurun, ia mudah lelah, bahkan ia divonis memiliki penyakit jantung tapi ia tak pernah bercerita pada siapapun termasuk pada ansara dan rayyan, beruntung penyakitnya ini tidak pernah kambuh di depan mereka.
"Ayah cuma kepikiran kamu sama ansara" ucap bastian
"Kenapa dipikirin yah? Kan rayyan sama ansara baik-baik saja" ucap rayyan
"Iya sih, tapi ayah ingin kalian itu akrab seperti saudara" ucap bastian
"Nanti mungkin ada waktunya ayah, dulu juga ansara enggak langsung menerima ayah kan? "ucap rayyan
"Iya nak kamu benar" ucap bastian
"Ya udah, lanjutin lagi makannya yah" ucap rayyan
"Tapi ar, kalau suatu saat Allah panggil Ayah, ayah titip ansara yah, dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, kalian harus saling menjaga" ucap bastian
Entah kenapa rayyan menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Iya yah, Rayyan akan selalu jaga ansara" ucap rayyan
"Hm, setelah ujian akan ada libur semester kan?"tanya bastian
"Iya, ayah mau ngajak kemana emang? "tanya rayyan
Setiap libur semester di sekolahnya, bastian selalu menyempatkan untuk mengajak jalan-jalan keluarganya ke luar kota bahkan ke luar negeri, begitupun setelah menikah dengan mama ansara.
Tapi, karena rayyan menunjukkan penolakan pada mama ansara, ayahnya tidak pernah menemui rayyan bersama ansara dan mamanya, itulah mengapa ansara tidak mengenali rayyan sewaktu mereka pertama bertemu."Setelah ayah pikirkan, mungkin ada baiknya kita jalan-jalan ke bandung, ayah kangen sama bi koneng dan mang ujang juga rumah kita yang dulu rayyan" ucap bastian
"Mereka juga pasti kangen sama ayah, apalagi udah hampir setahun enggak ketemu" ucap rayyan
"Ayah juga ingin ke makam ibu kamu, ayah rindu dia" ucap bastian
Rayyan tau cinta Ayahnya tidak akan pernah hilang pada ibunya, itulah yang membuat rayyan sadar bahwa ayahnya tidak bisa terus menerus larut dalam kesedihan dan berhak bahagia dengan mama ansara, memulai menata hidupnya kembali, jika ingat itu semua rayyan merasa bersalah, mungkin karena penolakannya dulu pada mama ansara membuat ia kini sulit dekat dengan ansara.
"Rayyan juga rindu ibu ayah" ucapnya lirih
"Kalau kita ajak ansara, kamu gak keberatan kan?" tanya bastian
"Ajak aja dia yah, biar refreshing setelah bekerja dan belajar sehari-hari" ucap rayyan
"Kira-kira ansara akan menolak enggak yah? Pasalnya ayah tidak pernah mengajak ia pergi ke bandung" ucap bastian
"Entahlah, tapi menurut rayyan dia tidak akan menolak ayah" ucap rayyan
"Kamu yang bujuk dia ya rayyan" ucap bastian, ia sengaja agar kedua anaknya itu bisa segera akrab
"Rayyan usahakan" ucap rayyan
"Nanti kita ajak jalan jalan dia ke kebun teh dan danau dekat rumah, semoga saja dia senang" ucap bastian
"Rayyan yakin dia akan senang, karena suasana disana masih asri, dan jauh dari keramaian, kan ansara suka sepi ayah" ucap rayyan
"Sepertinya kamu sudah mulai mengenal saudaramu itu sedikit demi sedikit rayyan" ucap bastian
"Lumayan sih ayah" ucap rayyan
"Ya udah, kita lanjutkan makan malamnya"
"Iya ayah"
Merekapun melanjutkan makan malamnya, selesai makan malam rayyan langsung masuk kamar dan belajar, sementara bastian melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
![](https://img.wattpad.com/cover/222786651-288-k775022.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSARA JOURNEY
Ficción General"Gue hanya ingin sendiri, gue ga butuh lo, jadi jangan ganggu gue" -Ansara "Gue juga gatau sejak kapan gue menerima tugas ini, tugas untuk selalu ngelindungin lo" -Arayyan Sejak kepergian kedua orang tuanya Ansara memutuskan untuk keluar dari rumah...