Bagian 21

47 5 0
                                    

"Ansara mau ikut ayah ke bandung" ucap gadis itu

"Iya nanti kita ke bandung"

"Tapi ayah harus sembuh dulu"

"Iya nak, ayah pasti sembuh"

"Sekarang ayah mau makan atau minum apa? Atau mau tidur lagi tapi janji harus bangun ya" ucap gadis itu sambil mengajukan jari kelingkingnya

"Iya ayah nanti bangun, sekarang ayah mau shalat dulu, kamu udah shalat nak?" tanya bastian

"Lagi halangan ayah"

"Ya udah, ayah shalat dulu ya" ucap bastian, ia pun melakukan tayamum dan shalat di atas tempat tidurnya. Setelah shalat bastianpun tertidur lagi, ansarapun mulai beranjak, dia membereskan ruang rawat ayahnya agar nyaman untuk beristirahat baginya dan juga rayyan.

Tak lama rayyan pun datang membawa dua tas ransel berisi baju-baju mereka.

"Assalamualaikum" ucap rayyan sambil membuka pintu, ansara mengisyaratkan agar rayyan mengecilkan suaranya karena ayahnya baru saja tidur lagi.

"Waalaikumsalam" balasnya

"Ayah udah bangun ra? "tanya rayyan

"Udah yan, tadi juga habis salat terus tidur lagi deh, udah aku panggilin dokter juga kok pas ayah sadar" ucap ansara

"Syukurlah, lo udah bicara banyak ya sama ayah? "tanya rayyan

"Iya gue seneng banget ayah sadar, gue udah minta maaf ke ayah, dan ayah maafin gue" ucap ansara

"Baguslah kalau gitu" ucap rayyan,sambil meletakkan dua tas itu di meja dekat sofa

"Hm yan?" ucap ansara lirih

"Iya? " jawab rayyan

"Gue mau tinggal di rumah ayah lagi, gue mau jagain ayah " ucap ansara

"Yaudah bagus jadi ayah nggak usah khawatirin lo lagi, dan bisa ngejagain lo 24 jam" ucap rayyan

"lo gak keberatan kan?" tanya ansara

"Ya enggak lah lagian itu rumah ayah, bukan rumah gue" ucap rayyan

"Kan lo anak kandung ayah, dan bagian dari keluarga juga" ucap ansara

"Please deh ra, gak usah pake embel-embel anak kandung atau tiri lagi, kita akan tinggal serumah karena kita keluarga" ucap rayyan

"Iya yan, makasih ya"

"Buat apa?"

"Ya lo udah peduli sama gue, lo juga udah selalu jagain gue walaupun gue suka jutek sama lo"

"Kalau peduli iya, tapi kalau yang jagain lo ya Allah bukan gue, iya udah gue maafin"

"Iya deh yan"

"Ra, soal mama lo-" ucap rayyan berjeda

"Gue udah maafin ayah kok, gue udah ikhlasin mama" ucap ansara

"Enggak ra, lo gak tahu yang sebenarnya" ucap rayyan

"Maksud lo apa yan? "

" Yang nyetir itu bukan ayah, tapi anhar anaknya mang adin"

"Anhar? Terus dia gimana? Kenapa ayah gak cerita ke gue"

"Anhar meninggal"

Rayyan pun menceritakan semua yang terjadi berdasarkan pembicaraannya dengan mang adin, ansara yang mendengar semua itu merasa semakin bersalah

Ayahnya bahkan tidak pernah memberitahunya untuk melindungi hubungannya dengan mang adin dan bi inah. Jujur sebenarnya ansara tidak akan marah pada mang adin dan bi inah jika ia tahu kebenarannya, semuanya sudah takdir Allah seperti yang dibilang oleh rahma

"Ya gue cuma cerita kebenarannya saja, percaya atau enggak terserah lo" ucap rayyan

"Gue percaya yan, gue juga udah mulai ikhlasin mama, kematian mama adalah kehendak Allah mungkin Allah lebih sayang sama mama"

"Baguslah kalau lo sudah menerima, gue yakin hidup lo akan jauh lebih tenang"

"Iya yan, makasih sekali lagi"

"sama-sama"

"Hm gue mau tanya sesuatu sama lo yan"

"Tanya apa? "

"Kenapa akhir-akhir ini lo ngejauhin gue?"

"Enggak kok gue biasa aja"

"Lo jarang nyapa gue, jarang ngajakin gue ngomong, jarang segalanya deh"

"Oh gue ngerti, lo kehilangan gue kan?"

"Enggak kok, gue cuma nanya aja"

"Hm ya udah deh kalau lo mau tau, gue disuruh ayah untuk lupain masalah lo sama ayah, disuruh fokus sekolah aja"

"Tapi kita bisa kan berteman seperti yang lo minta dulu"

"Ngapain berteman sih ra, kita tuh saudara kali, hubungan yang lebih erat dari sekedar pertemanan"

Rayyan benar, mereka bahkan sudah menciptakan hubungan yang lebih indah dari pertemanan yaitu persaudaraan.

"Gue bersyukur punya lo dan ayah"

"Gue juga"

"Hm ngomong-ngomong berarti ayah nggak bisa ngambilin kita raport ya?"

"Kayanya gak bisa, kalaupun bisa gue gak ingin ayah kecapean karena harus ke sekolah"

"Iya lo bener, kita ambil raport sendiri aja"

"Nanti abis ambil rapot, lo langsung ke rumah ayah kita siap-siap ke bandung"

"Jadi kita tetap ke bandung?"

"Ya terserah ayah aja deh nanti"

Bastian yang tengah tidur kini terbangun, ia mengerjapkan matanya dan melihat kedua anaknya yang sedang mengobrol, ia merasakan adanya kehangatan sebuah keluarga.

"Ayah udah bangun?" tanya rayyan mendekat ke ranjang bastian

"Sudah yan, kamu sama ansara mending keluar deh cari makan, biar gak kosong perutnya" ucap bastian

"Tadi rayyan dibawain bi inah makanan yah, cukup kok buat kita berdua, ayah makan makanan dari rumah sakit aja ya" ucap rayyan

"Ayah udah makan kok tadi disuapin ansara"

"Syukurlah kalau gitu"

"Besok kalian berangkat bareng aja, ayah biar dijagain bi inah sama mang adin"

"Iya ayah nanti kita bareng"

"Oh iya rayyan, sepulang sekolah kamu bantuin ansara bawa barang-barangnya buat pindahan ke rumah ya"

"Iya nanti rayyan bantuin"

"Nggak usah repot-repot ayah, ansara bisa sendiri kok"

"Udah lah gapapa ra, biar cepet"

"Hm ngomong-ngomong ayah kayanya nggak bisa ngambil raport kalian lusa gakpapa?"

"Iya gapapa ayah ansara dan rayyan nati ambil sendiri"

"Kalau ke bandungnya jadi enggak yah?"

"Kalau bandung mah jadi dong"

"Tapi kan ayah belum sehat"

"Kan masih empat hari lagi, ayah bisa istirahat dulu, lagian ayah udah janji sama mang ujang mau ngenalin putri cantik ayah"

"Jangan-jangan ayah kepikiran janji ayah sama mang ujang yah? Terus waktu itu rayyan bilang ansara nggak bisa jadi ayah shock ya? "

"Huuh enggak kok, ini salah ayah gak teratur minum obatnya"

"Ayah maafin ansara"

"Ayah udah maafin kamu nak, udah berapa kali coba ayah bilang" ucap bastian sembari mengusap kepala ansara

"Rayyan juga minta maaf"

"Rayyan nggak salah, ayah yang salah gak pernah cerita kalau ayah sakit ke kalian"

"Karena kita sama-sama salah, ayo berpelukan"

Mereka pun berhambur memeluk bastian, rasanya tidak ingin terpecah belah lagi, ansara merasa cukup bersama keluarganya yang sekarang, begitupun rayyan dan bastian.

ANSARA JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang